TamiangNews.com, PULAU TIGA -- Sejak puluhan tahun Kampung Bandar Setia telah terbentuk, dari datok pertama hingga generasi datok ke enam yang menjabat 2 periode sekaligus bekerja tanpa kantor desa, keluh kesah mengharukan disampaikan oleh Datuk Bandar Setia Jamaluddin (38) ini kepada TamiangNews.com, Sabtu (10/06).
Dari tahun 2008 hingga 2017 menjabat sebagai Datok (Kepala Desa_red) Bandar Setia belum pernah merasakan nikmatnya bekerja di dalam kantor dengan suasana tenang dan nyaman, di karenakan belum adanya kantor untuk melayani masyarakat.
Berulang kali datuk muda yang di sapa tok Jamal ini melayangkan pengajuan permohonan pembangunan kantor untuk melayani masyarakatnya akan tetapi belum ada respon dari pemerintah untuk perencanaan pembangunan, padahal desa tetangga hampir keseluruhan telah memiliki kantor.
Semangat untuk memiliki kantor desa bukan hanya tertera di wajah datuk muda ini akan tetapi masyarakat setempat juga, contoh dimana mereka menghibbahkan sebagian tanah agar dapat dibangunnya kantor desa sebagai pondok bekerjanya para perangkat desa untuk melayani masyarakat.
Datok Desa Bandar Setia juga mengatakan, kampung ini merupakan kampung terujung melewati beberapa desa di Kecamatan Tamiang Hulu, jadi membangun jalan saja harus sendiri tanpa ada kerja sama antara desa lain.
"Alhamdullilah ada Anggaran Dana Desa (ADD) jadi kami bisa merehab jalan kami sendiri dengan pengerasan dan pembangunan parit-parit di sekitar pinggiran jalan kalau mengharap aspirasi kayaknya nggak ada karena tidak ada warga kami yang menjadi dewan", ujar Datok ini sambil tersenyum.
Tanah hibbah yang diberikan masyarakat untuk pembangunan kantor desa seluas 2 rante sudah terlalu lama dibiarkan menganggur dari tahun 2008 hingga sekarang dan kantor desa pun masih menumpang di rumah datok dengan perlengkapan alat kerja yang tidak tertata, ungkap Datok Jamaluddin. [] TN-W008/TN-W012
Dari tahun 2008 hingga 2017 menjabat sebagai Datok (Kepala Desa_red) Bandar Setia belum pernah merasakan nikmatnya bekerja di dalam kantor dengan suasana tenang dan nyaman, di karenakan belum adanya kantor untuk melayani masyarakat.
Berulang kali datuk muda yang di sapa tok Jamal ini melayangkan pengajuan permohonan pembangunan kantor untuk melayani masyarakatnya akan tetapi belum ada respon dari pemerintah untuk perencanaan pembangunan, padahal desa tetangga hampir keseluruhan telah memiliki kantor.
Semangat untuk memiliki kantor desa bukan hanya tertera di wajah datuk muda ini akan tetapi masyarakat setempat juga, contoh dimana mereka menghibbahkan sebagian tanah agar dapat dibangunnya kantor desa sebagai pondok bekerjanya para perangkat desa untuk melayani masyarakat.
Datok Desa Bandar Setia juga mengatakan, kampung ini merupakan kampung terujung melewati beberapa desa di Kecamatan Tamiang Hulu, jadi membangun jalan saja harus sendiri tanpa ada kerja sama antara desa lain.
"Alhamdullilah ada Anggaran Dana Desa (ADD) jadi kami bisa merehab jalan kami sendiri dengan pengerasan dan pembangunan parit-parit di sekitar pinggiran jalan kalau mengharap aspirasi kayaknya nggak ada karena tidak ada warga kami yang menjadi dewan", ujar Datok ini sambil tersenyum.
Tanah hibbah yang diberikan masyarakat untuk pembangunan kantor desa seluas 2 rante sudah terlalu lama dibiarkan menganggur dari tahun 2008 hingga sekarang dan kantor desa pun masih menumpang di rumah datok dengan perlengkapan alat kerja yang tidak tertata, ungkap Datok Jamaluddin. [] TN-W008/TN-W012