TamiangNews.com, AMBON -- Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ternyata kepincut dengan sumber daya alam di Provinsi Maluku dan bakal menjajaki kerjasama dalam bidang kelautan dan perikanan, pariwisata, serta pembangunan infrastruktur.
Wagub Maluku, Zeth Sahuburua membenarkan bahwa Konjen RRT di Surabaya, Gu Jinggi bersilaturahmi dengannya di Ambon, (28/8/2017), untuk menjajaki kerja sama tersebut. "Gu Jinggi bersilaturahmi karena dipercayakan sebagai Konjen sekaligus memperkenalkan RRT kepada pemprov maupun masyarakat Maluku," kata Zeth di Ambon, Maluku, Rabu (30/8/2017).
Oleh karena itu, Gu Jinggi mengundang Pemprov Maluku berkunjung ke RRT guna merealisasikan kerja sama karena negaranya menguasasi penerapan teknologi pembangunan jembatan, jalan, pelabuhan perikanan, dan bandar udara.
Sektor kelautan dan perikanan ternyata RRT memiliki teknologi dengan kualitas yang baik.
"Maluku merupakan salah satu wilayah kerja Konsul RRT sehingga bersilaturahmi sekaligus menjajaki kerja sama di sejumlah sektor strategis," kata Wagub mengutip penjelasan Gu Jinggi.
Ia mengakui bahwa sektor kelautan dan perikanan Maluku membutuhkan investasi untuk pengembangan budi daya dan tangkap. "Maluku selama ini memprioritaskan pengembangan tangkap sehingga saatnya melakukan terobosan untuk budi daya dengan RRT siap menerima ekspornya," kata Wagub.
Sektor pariwisata dipromosikan Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Konsul Gu Jinggi tertarik dan menjadwalkan berkunjung ke Kepulauan Banda. "Saya nantinya menyampaikan penawaran penjajakan kerja sama dari RRT kepada Gubernur Maluku Said Assagaff sambil mengarahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis untuk menyiapkan proposal di masing-masing sektor," kata Wagub Zeth. [] inilah.com, foto : ilustrasi
Wagub Maluku, Zeth Sahuburua membenarkan bahwa Konjen RRT di Surabaya, Gu Jinggi bersilaturahmi dengannya di Ambon, (28/8/2017), untuk menjajaki kerja sama tersebut. "Gu Jinggi bersilaturahmi karena dipercayakan sebagai Konjen sekaligus memperkenalkan RRT kepada pemprov maupun masyarakat Maluku," kata Zeth di Ambon, Maluku, Rabu (30/8/2017).
Oleh karena itu, Gu Jinggi mengundang Pemprov Maluku berkunjung ke RRT guna merealisasikan kerja sama karena negaranya menguasasi penerapan teknologi pembangunan jembatan, jalan, pelabuhan perikanan, dan bandar udara.
Sektor kelautan dan perikanan ternyata RRT memiliki teknologi dengan kualitas yang baik.
"Maluku merupakan salah satu wilayah kerja Konsul RRT sehingga bersilaturahmi sekaligus menjajaki kerja sama di sejumlah sektor strategis," kata Wagub mengutip penjelasan Gu Jinggi.
Ia mengakui bahwa sektor kelautan dan perikanan Maluku membutuhkan investasi untuk pengembangan budi daya dan tangkap. "Maluku selama ini memprioritaskan pengembangan tangkap sehingga saatnya melakukan terobosan untuk budi daya dengan RRT siap menerima ekspornya," kata Wagub.
Sektor pariwisata dipromosikan Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah. Konsul Gu Jinggi tertarik dan menjadwalkan berkunjung ke Kepulauan Banda. "Saya nantinya menyampaikan penawaran penjajakan kerja sama dari RRT kepada Gubernur Maluku Said Assagaff sambil mengarahkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) teknis untuk menyiapkan proposal di masing-masing sektor," kata Wagub Zeth. [] inilah.com, foto : ilustrasi