Notification

×

Iklan

Iklan

Peran Pendidikan Pancasila dalam Membentuk Karakter Siswa di Sekolah Dasar

Jumat, 26 April 2024 | April 26, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-26T08:59:04Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Photo : ILUSTRASI

Pendidikan Pancasila berperan penting dalam membentuk karakter bangsa, karena karakter yang berkualitas akan memberikan landasan yang kokoh bagi pembangunan bangsa yang berkelanjutan. Pancasila sebagai pedoman dan sumber utama dalam pembangunan bangsa harus mendapatkan perhatian secara serius mengingat Pancasila adalah cerminan diri bangsa sehingga sudah sepatutnya warga Indonesia menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan, salah satu jalan utamanya yakni melalui dunia pendidikan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam mencerdaskan anak bangsa, kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan yang tidak hanya berpaku pada kecerdasan intelektual melainkan kecerdasan yang menyeluruh yang mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional di Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Selain itu, dalam rumusan tujuan pendidikan nasional tercakup pula karakter berakhlak mulia sebagai bukti bahwa Indonesia mengharapkan jati diri bangsanya untuk dapat berperilaku baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku.


Dengan diwajibkannya mata pelajaran pendidikan Pancasila di sekolah, bertujuan untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan manajemen dan falsafah hidup kepada setiap siswa sekolah dasar. Pendidikan Pancasila berperan penting dalam membangun karakter peserta didik, yaitu menciptakan landasan moral dan etika yang kuat yang akan membimbing generasi muda di masa sulit dan kesejahteraan sosial saat ini. Pancasila bukan hanya sekedar ideologi negara, namun juga landasan moral yang mempersatukan kita sebagai bangsa Indonesia; Dengan demikian, kita dapat mengajarkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan kemanusiaan yang jujur ​​serta membantu siswa tumbuh menjadi manusia yang baik dan bermoral. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pasal Pancasila yang diajarkan di sekolah dapat mengubah karakter siswa.


Sekolah merupakan tempat yang sangat tertata rapi dimana struktur dapat tercipta karena banyak sekali anak dari semua kelas yang belajar di sekolah tersebut. Apalagi anak-anak atau siswa sebagian besar waktunya dihabiskan di sekolah, sehingga apa yang diterimanya di sekolah akan sangat berpengaruh terhadap karakternya. Program pendidikan kerakrer berbasis psikologi mencakup kemampuan setiap individu (kognitif, afektif, psikomotorik) dan seluruh aktivitas kebudayaan manusia dalam konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat. Kemampuan individu manusia terdiri dari berbagai hal seperti kognisi, persepsi dan pemikiran psikomotorik yang terbagi dalam 4 bidang psikologi, berpikir yang terdiri dari kecerdasan, kritik, kreativitas, rasa ingin tahu, berpikir jernih, produktivitas, dll.


Situasi siswa secara umum merupakan faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Pancasila sebagai ideologi memegang peranan penting dalam membangun kebudayaan masyarakat Indonesia, oleh karena itu Pancasila perlu dipahami dan diintegrasikan ke dalam negeri melalui nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pasal Pancasila. Pendidikan Pancasila menjadi faktor penting dalam mengubah kebudayaan negara. Dalam konteks tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan dampak pendidikan Pancasila dalam mengubah perilaku siswa.


Implementasi nilai-nilai Pancasila dapat mengubah karakter anak sekolah dasar melalui integrasi dan pembelajaran serta mencakup pembiasaan berdasarkan visi guru. Nilai-nilai moral dari pancasila hendaknya diimplementasikan dalam dunia pendidikan khususnya pada pendidikan tingkat pertama yaitu sekolah dasar, karena dengan sebaik-baiknya maka kualitas bangsa Indonesia kedepannya akan sangat baik. . Pancasila sebagai pedoman hidup juga mempunyai arti penting dalam membangun budaya dan karakter bangsa. Alih-alih membentuk negara, nilai-nilai dalam Pancasila justru berperan penting dalam kualitas sumber daya manusia (SDM), seperti yang diutarakan Menteri Pendidikan Tanah Air yang merupakan pendiri atau pendiri negara sejak awal. Para pendeta yang disebut Ishingwa ini melihat, agar Indonesia bisa mencapai cita-citanya, tidak hanya negaranya saja yang perlu dibangun, tapi juga negaranya.


Saat ini banyak peneliti yang membahas tentang istilah pendidikan sosial yang menjadi sesuatu yang menarik minat masyarakat di Indonesia karena pemahaman masyarakat terhadap kesenjangan sosial. Pendidikan karakter merupakan salah satu metode yang berperan penting dalam melahirkan manusia yang baik dan berpotensi. Untuk itu pendidikan akhlak perlu dilibatkan sejak usia dini atau anak-anak Pasal 1 Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor Tahun 2003 menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperoleh kebijaksanaan, budi pekerti, dan moralitas. Selain itu, Pasal 3 Undang-Undang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan dan mengubah watak dan kebudayaan negara yang bermartabat dengan mengajarkan kehidupan bernegara, mengembangkan kemampuan peserta didik untuk jujur ​​dan saling menghargai, mengembangkan moral yang baik, sehat. warga negara yang berpengetahuan luas, berkemampuan, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab”. 


Permasalahan umum di lingkungan sekolah saat ini antara lain kekerasan antar siswa dengan siswa lain (bullying), perundungan, pergaulan bebas, sikap mencontek yang mengakar, rendahnya rasa hormat terhadap orang tua, guru, dan masih banyak lagi. Hal ini menandakan tidak ada hasil apa pun dari apa yang mereka pelajari di sekolah, dan salah satu akibatnya adalah tidak pernah diberikan pendidikan moral atau bimbingan dari orang tua dan guru. Oleh karena itu, guru sebagai agen intelijen nasional harus mengambil tindakan yang tepat untuk membentuk karakter anak bangsa yang cerdas, kreatif, dan bermoral.


Langkah yang dapat diambil dari ketiga karakter tersebut adalah penyelenggaraan pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila, yang sebaiknya dimulai sejak siswa belajar di sekolah dasar. Pengajaran nilai-nilai Pancasila kepada anak di sekolah dasar akan lebih mudah karena pada tahap ini siswa sudah berada dalam kondisi yang baik dan lebih mempunyai kesempatan untuk memproses proses pembelajaran melalui keteladanan yang diberikan oleh guru. Pemerintah juga menggalakkan pentingnya membangun pendidikan moral; salah satunya seperti yang disampaikan Menteri Pendidikan dalam pidatonya memperingati HARDIKNAS. Dikatakannya, pendidikan akhlak sangat penting karena pendidikan tidak hanya menitikberatkan pada sisi intelektual saja, namun juga bertumpu pada budi pekerti, yang diharapkan dapat berperilaku santun dan santun agar menjadi pribadi yang mempunyai tujuan dalam kehidupan bermasyarakat.


Permasalahan perundungan dalam dunia pendidikan membuat semua kalangan sepakat bahwa penyelenggaraan pendidikan kebudayaan harus direncanakan secara besar-besaran untuk menanamkan nilai-nilai pada diri siswa dalam mengedepankan nilai-nilai Pancasila. sekolah, keluarga dan masyarakat. Sebagai ideologi nasional Indonesia, Pancasila merupakan seperangkat nilai yang berdasarkan pada nilai-nilai sosial dan budaya pemerintah Indonesia, sehingga Pancasila Tahunharus menjadi suatu sistem ideologi yang jelas dan dinamis dengan prinsip beradaptasi dengan perkembangan modern. Mempelajari kebudayaan dan mengajarkan kewarganegaraan dengan mempelajari Pancasila dapat menjadi salah satu kekuatan dan solusi permasalahan negara akibat berbagai persoalan moral dan buruknya kondisi masyarakat yang dikuasai dan ditinggalkan nilai-nilai dan Pancasila.


Saat ini, struktur dan perilaku bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila tampak rusak. Hal-hal yang sering terlihat pada budaya dan menurunnya perilaku generasi muda tanah air diyakini disebabkan oleh banyak faktor atau sebab. Salah satunya karena dampak negatif dunia. Upaya pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dilaksanakan mulai dari sekolah dasar dan berperan penting dalam mengatasi terkikisnya budaya dan karakter generasi muda yang akan menggantikan negara di masa depan. Ajaran Pancasila dan Kewarganegaraan berperan penting dalam mengubah pola pikir, sikap dan perilaku warga negara.


Di sisi lain, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan solusi untuk menyelesaikan permasalahan terkait pendidikan di Indonesia, seperti belum banyak upaya dalam membangun karakter peserta didik yang religius, jujur, toleran, disiplin, pekerja keras, kreatif, mandiri. Demokrasi, cinta damai, penghargaan terhadap prestasi, persahabatan atau komunikasi, cinta tanah air, gemar membaca, peduli lingkungan, tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan, semangat kebangsaan dan menghargai sesama adalah beberapa di antara nilai-nilai tersebut. ​Unsur-unsur inilah yang digunakan dalam pendidikan kewarganegaraan yang menjadi ciri kebudayaan nasional dan diharapkan dapat mengembangkannya.


Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan diselenggarakan sedemikian rupa sehingga negara dan kehidupannya diikuti dasar ideologi, visi kenegaraan, dan pengetahuan umum di bidang kewarganegaraan. Peran Pancasila dalam pendidikan moral, khususnya dengan memberikan pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila, merupakan cara untuk membangun generasi manusia cerdas yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, sehingga dapat melakukan aktivitas untuk mencegah dan menghentikan berbagai bentuk kekerasan dengan kebijaksanaan dan kehati-hatian agar dapat mewujudkan masa depan bangsa yang berkarakter, bermartabat, toleran, kompetitif, maju, berwawasan luas, kritis, kooperatif, berbudi luhur, dan patriotik.[]


Pengirim :

Asifatul Zannah, Mahasiswi Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Hp/WA : 0877278859xx

×
Berita Terbaru Update