![]() |
Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki beribu-ribu pulau dengan beragam kebudayaan, suku bangsa, dan tradisi di setiap daerahnya. Terutama masyarakat Pulau Jawa memiliki beragam kebudayaan dan tradisi yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal, salah satunya tradisi sedekah bumi yang masyhur sampai saat ini. Dalam sebuah tradisi memuat beberapa pandangan yang terdapat didalamya, diantaranya dalam pandangan agama dan pandangan ilmiah. Sehingga dari masing-masing pandangan menjadi satu kesatuan yang memberikan warna baru yang lebih harmonis untuk kita maknai.
Salah satu tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan di Desa Kandangserang, Pekalongan ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi yang melimpah. Kegiatan ini dilakukan dibulan Legena dalam kalender Jawa. Dimana dalam tradisi tersebut semua hasil bumi dikumpulkan menjadi satu untuk dijadikan gunungan sebagai ikonik dalam acara ini. Selain itu masyarakatpun membuat nasi ambeng untuk dibawa ke balai desa untuk berdoa bersama dan saling bertukar nasi ambeng. Oleh karena itu, tradisi ini juga dijadikan sebagai sarana untuk mempererat sialturahmi antar warga desa.
Sama halnya tradisi sedekah bumi dalam pandangan agama juga sebagai bentuk syukur atas berlimpahnya rezeki yang berasal dari alam untuk dimanfaatkan manusia. Seperti yang dikatakana Aji dalam (Taufiq, Andi Muhammad; Rosyad, Rifki; Kuswana, Dadang, 2023) tradisi sedekah bumi merupakan salah satu bentuk ritual yang dilakukan oleh masyarakat yang berprofesi sebagai petani, yang menggantungkan hidupnya dari mengais rezeki dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada di bumi. Dengan adanya tardisi ini kita mengingat bahwa semua rezeki yang ada di alam itu datangnya dari Allah SWT.
Selain itu dalam ajaran agama juga mengajarkan kita untuk berbagi rezeki kepada sesama, baik untuk orang lain atau makhluk hidup lainnya seperti hewan dan alam itu sendiri. Dapat dipahami pula sebagai bentuk penghormatan terhdap alam dan ekosistem. Siapa yang merusak alam akan merasakan akibatnya atau yang diistilahkan dengan hukum karma. Dengan begitu maka tanah yang dipijak tidak akan pernah marah, seperti longsor dan banjir. Melalui ritual sedekah bumi, kita diingatkan akan keadaan bumi atau alam sekitarnya, sehingga sedekah bumi menjadi simbol untuk menghargai bumi.
Dalam sedekah bumi juga mengandung kebersamaan, gotong royong dan solidaritas. Dimana warga berkumpul bersama untuk membahas acara sedekah bumi ini. Tidak ada perbedaan status sosial dalalam perayaan ini, semua bersatu untuk merayakan dan bersyukur bersama. Kemudian bersatu dan bergotong royong untuk terlaksananya acara tersebut. Setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing, namun semua dilakukan secara sukarela dan bersama-sama. Dengan demikian, melalui sedekah bumi masyarakat menunjukkan solidaritas yang tinggi antarwarga sehigga terciptanya kerukunan dalam bermasyarakat.
Sedekah bumi adalah tradisi yang punya banyak makna, baik dari sisi agama maupun ilmu pengetahuan. Dalam agama, sedekah bumi menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang diberikan. Tradisi ini juga membuat hubungan antarwarga jadi lebih kuat. Dari sisi pengetahuan, kegiatan ini bisa membantu menjaga lingkungan dan mempererat kerja sama antarwarga. Jadi, sedekah bumi bukan hanya tradisi biasa, tapi juga cara untuk hidup lebih baik dan lebih dekat dengan alam serta sesama.[]
Referensi
Nikmah, Nurul Fauzatun. (2020). Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Tradisi Sedekah Bumi Di Dusun Jogowono Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo Tahun 2020.
Taufiq, Andi Muhammad; Rosyad, Rifki; Kuswana, Dadang. (2023). Dampak Tradisi Sedekah Bumi terhadap Kerukunan Umat Beragama di . Jurnal Iman dan Spiritualitas, 121.
Penulis :
Ilmi Nazilah, mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan