Foto/dok. pribadi
Tiga tahun yang lalu, seorang bidadari kecil hadir ke dunia ini. Dalam diamnya tangisan pertama, dalam genggaman tangan mungilnya, dan dalam tatapan polos tanpa dosa hidup kami berubah selamanya. Waktu berlalu begitu cepat, seperti embusan angin yang membawa musim demi musim, dan kini, tanpa terasa, dia telah menginjak usia tiga tahun.
Tiga tahun bukan waktu yang panjang bagi semesta, tapi bagi kami, itu adalah perjalanan luar biasa. Setiap detik bersamanya dipenuhi keajaiban kecil yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya. Suara tangisnya yang dulu membuat malam-malam kami terjaga, kini berubah menjadi tawa renyah yang menenangkan hati. Langkah pertamanya yang dulu goyah, kini berlari lincah menyusuri sudut-sudut rumah, membawa keriuhan yang tak pernah membosankan.
Anak ini tumbuh bukan hanya secara fisik, tapi juga membawa makna. Setiap pelukannya mengajarkan arti tenang, setiap senyumnya mengingatkan bahwa bahagia itu sederhana, dan setiap pertanyaannya yang polos membuat kami belajar kembali menjadi manusia jujur, sabar, dan penuh rasa ingin tahu. Dia tidak hanya menjadi anak, tapi juga menjadi guru kecil yang setiap hari mengajarkan cinta tanpa syarat.
Hari ini adalah ulang tahunnya yang ketiga. Mungkin dia belum sepenuhnya memahami apa itu ulang tahun, mengapa ada lilin yang harus ditiup, atau kenapa semua orang tersenyum dan menyanyikan lagu. Tapi kami tahu, momen ini penting. Bukan karena pesta atau hadiah, tapi karena ini adalah pengingat bahwa dia tumbuh, dan kami diberi kesempatan untuk menyaksikannya.
Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada melihatnya sehat, bahagia, dan terus bertumbuh. Di balik tangis manja dan keinginan kecilnya yang kadang sulit ditebak, tersimpan dunia yang begitu luas. Dunia yang kelak akan dia jelajahi, dunia yang akan ia warnai dengan caranya sendiri. Dan hari ini, kami hanya ingin memeluknya erat, berharap waktu bisa melambat, agar kami bisa menikmati lebih lama masa-masa ini masa ketika dunia kami begitu kecil namun sempurna, hanya berisi dia dan tawa ringannya.
Kami berdoa dalam diam. Semoga gadis kecil ini tumbuh menjadi pribadi yang penuh kasih, memiliki hati yang kuat, jiwa yang lembut, dan langkah yang teguh. Semoga dia diberi keberanian untuk bermimpi setinggi langit, dan kerendahan hati untuk selalu bersyukur atas apa pun yang ia miliki. Semoga dunia memperlakukannya dengan kebaikan, dan jika tidak, semoga dia tetap mampu melihat cahaya dalam gelap.
Tiga tahun yang penuh pelajaran, tawa, tangis, dan cinta. Tiga tahun yang membuat kami semakin yakin bahwa kehadirannya adalah anugerah terbaik yang pernah kami terima. Dan tak peduli seberapa cepat waktu berlalu, kami akan selalu mengingat momen ini ulang tahun ketiga seorang gadis kecil yang telah menjadi pusat semesta kami.
Selamat bertambah usia, cahaya kecil kami. Meski dunia ini kadang keras dan tak menentu, ingatlah bahwa ada hati yang selalu mencintaimu, apa pun yang terjadi. Terima kasih telah hadir, menjadi alasan kami untuk terus tersenyum, bertahan, dan percaya bahwa hidup ini begitu indah.[]
Penulis :
Anjaz Saputra, Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang