TamiangNews.com, ACEH TAMIANG -- Petani di Aceh Tamiang mulai menyuarakan aspirasi politiknya menjelang Pilkada Aceh 2017. Salah satu nama calon gubernur yang paling pro petani adalah pasangan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah.
Paimin, mantan Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Bandar Pusaka saat bincang-bincang dengan TamiangNews.com, Rabu (08/02) di Karang Baru mengatakan, dukungan petani terhadap calon gubernur harus didasari beberapa hal, pertama memiliki rekam jejak cagub tersebut kepada kepentingan petani, kedua profile si cagub dan ketiga, apakah sang cagub tersebut konsisten terhadap perjuangan para petani.
"Kita bisa melihat dari program yang diusung oleh para calon Gubernur Aceh 2017, hanya pak Irwandi Yusuf yang nampak jelas pro petani dengan programnya "Aceh Troe" serta "Aceh Meugoe dan Meulaot". Dengan program Aceh Troe pak Irwandi berkeinginan untuk melakukan pemenuhan bahan pangan dan gizi bagi seluruh rakyat Aceh secara mandiri melalui peningkatan produktifitas pertanian dan kemudahan akses terhadap bahan pangan, penertiban distribusi bibit, pupuk dan obat bagi pertanian rakyat, membangun kemandirian pangan melalui penurunan ketergantungan terhadap provinsi tetangga serta peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian", ujar Paimin semangat.
Sedangkan program Aceh Meugoe dan Meulaot, ada beberapa hal yang ingin diwujudkan meliputi pembangunan pertanian dan ekonomi maritim melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi, penuntasan penyediaan irigasi yang dapat mengaliri seluruh lahan pertanian rakyat dan pencetakan sawah baru, modernisasi teknologi bagi sektor pertanian termasuk teknologi pengolahan pasca panen, memperbaiki fasilitas dan teknologi perikanan serta jaringan pemasarannya, kemandirian rantai pasok (supply chain) di berbagai tingkatan dalam sektor peternakan rakyat, serta penyediaan sarana pendukung bagi nilai tambah dan akses pasar yang lebih luas terhadap produk pertanian, peternakan dan perikanan.
Menurutnya, Aceh saat ini membutuhkan pemimpin yang berani, jujur dan bukan senang membeli beras dari provinsi lain. Aceh itu lumbung beras, saat panen malah kebingungan menjual beras. Harusnya Pemprov Aceh mau peduli dengan memperhatikan aspirasi petani ditambah lagi pemerintah belum mampu menampung hasil panen padi petani.
"Kita mengharapkan ke depan di tiap-tiap kabupaten harus ada resi gudang untuk menyimpan hasil panen petani disaat panen yang melimpah, dan juga harus ada cold storage untuk sarana pembekuan hasil perikanan, sehingga petani dapat menikmati harga hasil pertanian yang wajar", kata Paimin. [] Tim-TN
Paimin, mantan Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Bandar Pusaka saat bincang-bincang dengan TamiangNews.com, Rabu (08/02) di Karang Baru mengatakan, dukungan petani terhadap calon gubernur harus didasari beberapa hal, pertama memiliki rekam jejak cagub tersebut kepada kepentingan petani, kedua profile si cagub dan ketiga, apakah sang cagub tersebut konsisten terhadap perjuangan para petani.
"Kita bisa melihat dari program yang diusung oleh para calon Gubernur Aceh 2017, hanya pak Irwandi Yusuf yang nampak jelas pro petani dengan programnya "Aceh Troe" serta "Aceh Meugoe dan Meulaot". Dengan program Aceh Troe pak Irwandi berkeinginan untuk melakukan pemenuhan bahan pangan dan gizi bagi seluruh rakyat Aceh secara mandiri melalui peningkatan produktifitas pertanian dan kemudahan akses terhadap bahan pangan, penertiban distribusi bibit, pupuk dan obat bagi pertanian rakyat, membangun kemandirian pangan melalui penurunan ketergantungan terhadap provinsi tetangga serta peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian", ujar Paimin semangat.
Sedangkan program Aceh Meugoe dan Meulaot, ada beberapa hal yang ingin diwujudkan meliputi pembangunan pertanian dan ekonomi maritim melalui program intensifikasi dan ekstensifikasi, penuntasan penyediaan irigasi yang dapat mengaliri seluruh lahan pertanian rakyat dan pencetakan sawah baru, modernisasi teknologi bagi sektor pertanian termasuk teknologi pengolahan pasca panen, memperbaiki fasilitas dan teknologi perikanan serta jaringan pemasarannya, kemandirian rantai pasok (supply chain) di berbagai tingkatan dalam sektor peternakan rakyat, serta penyediaan sarana pendukung bagi nilai tambah dan akses pasar yang lebih luas terhadap produk pertanian, peternakan dan perikanan.
Menurutnya, Aceh saat ini membutuhkan pemimpin yang berani, jujur dan bukan senang membeli beras dari provinsi lain. Aceh itu lumbung beras, saat panen malah kebingungan menjual beras. Harusnya Pemprov Aceh mau peduli dengan memperhatikan aspirasi petani ditambah lagi pemerintah belum mampu menampung hasil panen padi petani.
"Kita mengharapkan ke depan di tiap-tiap kabupaten harus ada resi gudang untuk menyimpan hasil panen petani disaat panen yang melimpah, dan juga harus ada cold storage untuk sarana pembekuan hasil perikanan, sehingga petani dapat menikmati harga hasil pertanian yang wajar", kata Paimin. [] Tim-TN