TamiangNews.com | KARANG BARU -- Proses hibah tanah dari Pemerintah Aceh Tamiang
untuk pembangunan Madrasah terpadu di Kecamatan Tenggulun terancam gagal,
pasalnya proses hibah tanah yang telah dijanjikan oleh Bupati Aceh Tamiang
belum ada kejelasan, terkesan Janji Bulan Madu Hanya Mimpi.
Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Tamiang, Drs H Hasan Basri
Hal itu dikatakan Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Tamiang, Drs H Hasan
Basri, ketika ditanya TamiangNews.com melalui telepon
selularnya Jum’at (15/11).
Menurut Hasan Basri, hingga saat ini status proses hibah tanah yang telah
dijanjikan oleh Bupati Aceh Tamiang belum ada kejelasan, padahal jauh hari pihak
kami sudah mengajukan permohonan kepada Bupati agar memberikan tanah untuk
pembangunan Madrasah tersebut.
Diakui Hasan Basri " Atas dasar permohonan itu, kata dia, Bupati
menindaklanjuti agar proses penghibahan tanah itu segera di proses, dan pada akhir
Januari 2019 lalu, pihak pemda melalui sekda meninjau langsung lahan tersebut
disaksikan oleh kepala kantor wilayah kementerian Agama Aceh", tuturnya.
Dihadapan kakanwil, Sekda Aceh Tamiang, Basyaruddin mengatakan bahwa Pemkab
Aceh Tamiang akan menghibahkan tanah seluas 3 Hektar, dan nantinya setelah
lembaga pendidikan terbangun, akan menghibahkan 7 hektar lagi. Akan
tetapi, hingga saat ini pihaknya belum menerima kejelasan status tanah itu.
Sedangkan, menurut dia, berkas untuk itu sudah di serahkan kepada pihak
Bupati.
"Sudah kita diserahkan. Waktu itu langsung Bupati menunjuk Asisten I
untuk segera memproses hibah tersebut", ujar Hasan Basri, padahal surat
hibah itu sangat menentukan dalam proses pengajuan pembangunan madrasah itu ke
kanwil.
"bagaimana kami mau mengusulkan pembangunan madrasah jika surat hibah
itu sampai saat ini belum ada. Karena itu syarat utama", katanya lagi,
dirinya pada waktu itu juga sudah menghadap ke Bupati bersama kakanwil Kemenag
Aceh.
Dihadapan Bupati, kakanwil juga mengatakan, jika proses itu sudah jelas, nantinya
akan mengajak Bupati bersama sama untuk bertemu dengan Menteri agama, agar
proses pembangunan itu segera dilaksanakan. Karena pembangunan sekolah itu
benar-benar sangat dibutuhkan masyarakat. mengingat wilayah tersebut termasuk
wilayah pedalaman yang berbatasan langsung dengan Sumatera Utara.
Untuk itu, pihaknya berharap agar hal ini dapat segera ditindak lanjuti
oleh pemda, mengingat sudah banyak masyarakat yang mempertanyakan perihal Pembangunan
Madrasah tersebut, jangan hanya janji bulan madu hanya mimpi.
"Sudah beberapa kali masyarakat mempertnyakan pembangunan madrasah ke
pihak kemenag Aceh Tamiang", melihat kondisi pendidikan masyarakat disana masih
banyak yang berpendidikan tingkat dasar, sehingga banyak terjadi pernikahan
dini disana, karena mereka rata-rata hanya tamat sekolah dasar.[]TN-W007