Sudah
tidak asing lagi di teliga bagi kita mendengar tentang suatu virus satu
ini,dimana suatu virus yang peyebaranya begitu cepat,yang memakan banyak
nyawa,dan banyak diantara saudara-saudara kita yang dimakamnya dengan cara yang
tidak pernah kita duga dan kita bayangkan sebelumnya. Dalam hal untuk menjaga
diri agar kita tidak merana dengan virus corona ini langkah baiknya agar kita bisa saling membantu sesama.
![]() |
Foto : Ilustrasi |
Kini kata
bersatu kita teguh bercerai kita runtuh seakan telah berubah menjadi bersatu kita
runtuh dan bercerai kita teguh. Kita diajarkan untuk tidak berinteraksi dengan
banyak orang dan kita dituntut untuk berdiam diri dirumah.saat ini pula hal
kecil yang kita lakuan akan sangat berpengaruh pada kesehatan bersama,seperti
menjaga kesehatan kita dengan cara mencuci tangan dan tetap dirumah saja.
Dengan
berdiam diri dirumah akan sangat membantu tim medis,sebagaimana kita dianjurkan
untuk saling tolong menolong dalam hal kebaikan sebagaimana firman ALLAH yang
berbunyi:
ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا
عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
Artinya:
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]
Dari ayat ini kita dapat
mengaplikasikannya pada saat sekarang ini, kita dapat berkiprah di kalangan
masyarakat seperti membantu membagikan masker kepada warga setempat dan
sama-sama membersihkan lingkungan sekitar. Namun ada sebagian oknum
memanfaatkan kesempatan ini dengan menjual masker,hansanitizer dan bahan pokok
makanan lainya dengan harga yang tidak
wajar.
Akibat virus ini pula banyak
masyarakat yang mata pencahariannya berkurang bahkan ada yang sama sekali tidak
mendapatkannya. Hal ini sangat berpengaruh pada rakyat kecil yang mata
pencahahariannya tidak tetap.sehingga banyak dari mereka yang tetap bersikeras
untuk bekerja di luar rumah guna mencukupi kebutuhan sehari harinya.
Perintah lockdown dari pemerintah
setempat menimbulkan pro kontra dikalangan masyarakat. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar dari mereka adalah para pekerja yang tidak mungkin hanya
bekerja di rumah. banyak pula daerah-daerah yang tidak mencukupkan kebutuhan
warga selama lockdown. hal ini bukan di sebabkan karna mereka tidak mematuhi
aturan pemerintah setempat, akan tetapi keadaan ekonomi meresahkan mereka.
Sekolah-sekolah di liburkan,
sehingga sistem belajar-mengajar di pindahkan ke rumah. hal ini pula meresahkan
sebagian orang tua, akibatnya banyak dari mereka yang kurang memanfaatkan waktu
belajar mereka selama di rumah. tidak hanya para siswa, sekolah online pula
memberatkan sebagian dari mahasiswa.
Banyaknya tugas dari guru maupun dosen
bukanlah cara efiktif. Banyaknya tugas hanya membebankan para siswa dan
mahasiswa, terlebih mahasiswa yang tinggal di tempat yang sulit untuk mengakses
jaringan internet. Dan ada beberapa hal negatif yang di dapat mahasiswa ketika
kuliah online,diantaranya sebagian orang tua berfikir bahwa mereka asik dengan
gadget sehingga menimbulkan kesalahpahaman antar orangtua dan anaknnya.
Dengan merebaknya isu-isu corona,
kemenag selain meliburkan sekolah-sekolah, pula menganjurkan agar shalat ied
nanti, dilaksanakan di rumah masing-masing. Jumlah kematian semakin hari
semakin meningkat, pula berita tentang positifnya masyarakat indonesia pun
meningkat. Bahkan para medis kewalahan dalam menangani pasien yang semakin hari
semakin meningkat. Ditambah pula dengan kurangnya fasilitas yang dapat
digunakan. Selasa,08 April di ungkapakan bahwasanya kita belum mencapai puncak
corona. Dikatakan bahwasanya puncak corona akan terjadi pada pertangan Mei,
namun ada pula yang menyebutkan bahwasanya puncak corona terjadi pada
pertengahan juni nanti.
Upaya pemerintah selama ini mengajak
masyarakat untuk melaksanakan pola hidup sehat, dan mempengaruhi agar
masyarakat mau melaksanakan instruksi pemerintah terkait penanganan virus
corona, menjadi alternatif solusi guna mempercepat Indonesia terbebas dari
virus corona. Disini masyarakat dituntut bersedia patuh akan ajakan dan anjuran
pemerintah serta efektifnya pemerintah diikuti dan dihormati juga. Dalam hal
ini sangat dipengaruhi oleh keteladanan pemerintah itu sendiri, walau tetap
perlu kita apresiasi upaya pemerintah dalam mengatasi virus tersebut.
Sejak
dulu bangsa ini selalu berhasil karena adanya kerja sama, contohnya bagaimana
kerja sama mengusir penjajah alhasil dengan berbagai cara negara kita bisa
mengusir penjajah tersebut, merumuskan dasar negara, menjalankan roda
pemerintahan. Tentu dalam konteks mengatasi virus corona ini perlu adanya kerja
sama dari berbagai pihak, sehingga tahap pertama yang perlu dilakukan adalah
saling percaya dan bersinergi bahwasanya kita bisa mengahadapi masalah ini.
Pada
saat ini, bukanlah penjajah dengan senjata mematikan yang kita hadapi, bukan
tentara dengan senjata apinya yang usir. Namun saat ini, kita dituntut agar
saling menjaga, bersatu membantu mereka yang berada di garda terdepan.
Megisolasi diri adalah cara termudah yang kita lakukan dibandingkan dengan
melawan para penjajah. Memisahkan diri dari kalangan masyarakat adalah cara
kita dalam melawan virus corona. Mengangkat senjata, memantapkan langkah,
membela negara hingga penghabisan darah adalah cara para pahlawan indonesia
melawan penjajah. Namun saat ini, kita hanya melakukan hal yang mudah, yaitu
berdiam diri di rumah, dan kita masih saja lemah dan lengah, pula abai terhadap
himbauan pemerintah.
Maka
dari itu alangkah baiknya bagi kita untuk sama-sama melawan wabah tersebut dan
tidak membiarkannya menular begitu cepat. Kita sendiri yang harus
memulai,karena awal yang baik akan membuahkan hasil yang baik. Salah satu hal
positif yang kita lihat sekarang salah satunya adalah di hampir setiap desa di bagikan masker
gratis dan dibagikan sembako untuk warganya, guna untuk meminimalisirkan
terjadinya penyebaran virus itu sendiri. Dan dapat kita lihat sekarang ada
sebagian warga membantu membuat posko untuk belajar online bagi mahasiswa yang
sulit mendapatkan jaringan itu sendiri.
Dari
sekian banyaknya informasi yang kita dapatkan, dengan meningkatnya pasien
positif corona dan meningkatnya persentase kematian per-harinya, maka hal yang
hanya bisa kita lakukan adalah megisolasi diri dan menjaga jarak dengan orang
lain. Tugas kita hanyalah berdiam diri dan tetap hati-hati, jangan panik dan
mendengar hal-hal yang tidak sanggup didengar,karena iru akan mengubah pola
pikir kita menjadi terganngu,dan jangan pula meremehkan penyakit
tersebut,karena itu bukanlah penyakit yang sepele, namun mematikan.
Pengirim :
Roza Yusniar
Mahasiswa fakultas syariah dan hukum uin ar raniry