Notification

×

Iklan

Iklan

Mampukah Rakyat Beradaptasi dengan New Normal

Jumat, 05 Juni 2020 | Juni 05, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-06-05T12:08:54Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Penerapan new normal sekarang ini, seakan sudah menjanjikan kita untuk bisa bersahabat dengan covid-19. Apakah mungkin pemerintah sudah mendapatkan bukti dengan nyata bahwa kebijakan ini telah bisa membantu kita untuk kembali memberikan goresan senyum rakyat yang sudah lama hilang.


Tidak bisa dibenarkan apakah rakyat kini telah dibawa pada kebahagiaan atau menuju kesengsaraan hanya waktu yang bisa menjawab ini, kalau dari segi keadaan sekarang new normal ini membawa pada kesengsaraan dibuktikan dengan masih meningkatnya korban jiwa dari covid-19, sehingga hal ini sangat mengkhawatirkan apabila new normal diberlakukan maka peningkatan korban jiwa akan melunjak drastis dan bahkan akhirnya mendatangkan kerugian, dan efek buruk lainnya.

Benar adanya penerapan new normal ini dilaksanakan tetap dengan mengikuti protocol dari pemerintah untuk menjaga kesehatan, seperti tetap menggunakan masker ketika beraktivitas diluar rumah, cuci tangan, dan juga pemberlakuan kebijakan-kebijakan lainnya dalam berinteraksi satu sama lain. Akan tetapi kebijakan ini tidak menjamin sama sekali kondisi aman terhadap masyarakat, apalagi ketika masyarakat sudah merasa bosan, dan tidak perduli lagi dengan penularan covid-19, maka fase ini adalah bom besar terhadap Indonesia, dan sangat memberikan peluang besar akan terjadinya peningkatan penularan secara garis besar dan memakan lebih banyak lagi korban jiwa.

Menurut data WHO peningkatan yang terjadi di Indonesia sekitar 4% setiap harinya, peningkatan ini terjadi ketika Indonesia telah melakukan social distancing dan mengikuti protocol pemerintah,  penularan terjadi dari 1 orang dalam sehari menularkan kepada 2 orang. Sedangkan sebelum diberlakukannya social distancing ini, peningkatan penularan covid-19 mencapai sampai 25%. dari data tersebut menunjukkan grafik yang sangat berbeda ketika diberlakukan social distancing. Mungkinkah kita akan mengalamai peningkatan drastis kembali ketika new normal diberlakukan nantinya, ataukah sebaliknya?.

bisa jadi, ketika masyarakat sudah mulai terbiasa dengan keadaan dimana ia harus berjuang untuk melanjutkan kehidupannya meskipun harus menanggung resiko besar akan terinfeksinya virus, disinilah perang sesungguhnya melawan covid-19. Mengapa demikian? Karena masyarakat sudah mampu beradaptasi dengan virus tersebut. Dengan segala penerapan pola hidup sehat dan menjadikan hal tersebut bukan lagi merupakan masalah besar karena sudah mampu menjinakkan, bahkan membuat virus itu bertekuk lutut.

Foto : Siti Nurliza
Akan tetapi tetap saja resiko yang akan terjadi sangatlah besar apabila new normal ini diberlakukan, bahkan dapat mendatangkan kerugian yang jauh lebih besar dari sebelumnya disegala sektor kehidupan dalam masyarakat. Lalu Mampukah pemerintah mengatasi, apabila terjadi peradaban baru terhadap covid-19 ini?, ataukah mungkin kita akan mengalami #dirumah aja kembali? Dan juga bahkan penerapan lockdown yang akan terjadi? Semua itu hanya waktu yang dapat berbicara. Akan banyak hal yang akan terjadi kedepannya, sehingga sikap tetap waspada harus ada pada diri kita walaupun penerapan new normal ini akan diberlakukan nantinya, kita harus terus berjuang untuk melawan covid-19 ini.

Mungkin juga sebaiknya sebelum diberlakukan new normal ini, maka terlebih dahulu  dilakukannya uji tes covid-19 secara menyeluruh terhadap daerah-daerah yang hendak diberlakukannya new normal. Terkhususnya di Aceh yang merupakan provinsi terkecil untuk data pasien yang terinfeksi covid-19. Sehingga setidaknya kita menemukan pasien-pasien baru lainnya yang tidak mengalami gejala. Dan ini merupakan langkah awal yang baik dalam menerapkan new normal sebagai tindakan pencegahan penularan virus covid-19.

Pengirim :
Siti Nurliza


















×
Berita Terbaru Update