Penerapan
new normal sekarang ini, seakan sudah menjanjikan kita untuk bisa bersahabat
dengan covid-19. Apakah mungkin pemerintah sudah mendapatkan bukti dengan nyata
bahwa kebijakan ini telah bisa membantu kita untuk kembali memberikan goresan
senyum rakyat yang sudah lama hilang.
Tidak
bisa dibenarkan apakah rakyat kini telah dibawa pada kebahagiaan atau menuju
kesengsaraan hanya waktu yang bisa menjawab ini, kalau dari segi keadaan
sekarang new normal ini membawa pada kesengsaraan dibuktikan dengan masih
meningkatnya korban jiwa dari covid-19, sehingga hal ini sangat mengkhawatirkan
apabila new normal diberlakukan maka peningkatan korban jiwa akan melunjak drastis
dan bahkan akhirnya mendatangkan kerugian, dan efek buruk lainnya.
Benar
adanya penerapan new normal ini dilaksanakan tetap dengan mengikuti protocol
dari pemerintah untuk menjaga kesehatan, seperti tetap menggunakan masker
ketika beraktivitas diluar rumah, cuci tangan, dan juga pemberlakuan kebijakan-kebijakan
lainnya dalam berinteraksi satu sama lain. Akan tetapi kebijakan ini tidak
menjamin sama sekali kondisi aman terhadap masyarakat, apalagi ketika
masyarakat sudah merasa bosan, dan tidak perduli lagi dengan penularan
covid-19, maka fase ini adalah bom besar terhadap Indonesia, dan sangat
memberikan peluang besar akan terjadinya peningkatan penularan secara garis
besar dan memakan lebih banyak lagi korban jiwa.
Menurut
data WHO peningkatan yang terjadi di Indonesia sekitar 4% setiap harinya, peningkatan
ini terjadi ketika Indonesia telah melakukan social distancing dan mengikuti
protocol pemerintah, penularan terjadi
dari 1 orang dalam sehari menularkan kepada 2 orang. Sedangkan sebelum
diberlakukannya social distancing ini, peningkatan penularan covid-19 mencapai
sampai 25%. dari data tersebut menunjukkan grafik yang sangat berbeda ketika
diberlakukan social distancing. Mungkinkah kita akan mengalamai peningkatan drastis
kembali ketika new normal diberlakukan nantinya, ataukah sebaliknya?.
bisa
jadi, ketika masyarakat sudah mulai terbiasa dengan keadaan dimana ia harus
berjuang untuk melanjutkan kehidupannya meskipun harus menanggung resiko besar
akan terinfeksinya virus, disinilah perang sesungguhnya melawan covid-19.
Mengapa demikian? Karena masyarakat sudah mampu beradaptasi dengan virus
tersebut. Dengan segala penerapan pola hidup sehat dan menjadikan hal tersebut
bukan lagi merupakan masalah besar karena sudah mampu menjinakkan, bahkan
membuat virus itu bertekuk lutut.
![]() |
Foto : Siti Nurliza |
Akan
tetapi tetap saja resiko yang akan terjadi sangatlah besar apabila new normal
ini diberlakukan, bahkan dapat mendatangkan kerugian yang jauh lebih besar dari
sebelumnya disegala sektor kehidupan dalam masyarakat. Lalu Mampukah pemerintah
mengatasi, apabila terjadi peradaban baru terhadap covid-19 ini?, ataukah
mungkin kita akan mengalami #dirumah aja kembali? Dan juga bahkan penerapan
lockdown yang akan terjadi? Semua itu hanya waktu yang dapat berbicara. Akan
banyak hal yang akan terjadi kedepannya, sehingga sikap tetap waspada harus ada
pada diri kita walaupun penerapan new normal ini akan diberlakukan nantinya,
kita harus terus berjuang untuk melawan covid-19 ini.
Mungkin
juga sebaiknya sebelum diberlakukan new normal ini, maka terlebih dahulu dilakukannya uji tes covid-19 secara
menyeluruh terhadap daerah-daerah yang hendak diberlakukannya new normal.
Terkhususnya di Aceh yang merupakan provinsi terkecil untuk data pasien yang
terinfeksi covid-19. Sehingga setidaknya kita menemukan pasien-pasien baru
lainnya yang tidak mengalami gejala. Dan ini merupakan langkah awal yang baik
dalam menerapkan new normal sebagai tindakan pencegahan penularan virus
covid-19.
Pengirim :
Siti Nurliza