Notification

×

Iklan

Iklan

Membangun Keluarga Islam yang Kokoh

Minggu, 11 Februari 2024 | Februari 11, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-21T02:59:44Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI

Penulis : Qiyadah Robbaniyah, M.Pd.I
 

(Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta)


Dewasa ini banyak dari keluarga muslim, yang tidak mampu dan kebingungan dalam memulai ataupun mempertahankan rumah tangga yang sedang di bangunnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa dibutuhkan ilmu dan kesabaran agar sebuah keluarga yang dibangun dan diimpikan dapat terealisasi, sebuah keluarga yang kokoh dan mampu bertahan di terjang badai kehidupan tidak lepas dari kekuatan pasangan yang di dalamnya. 


Berikut ini adalah poin-poin penting yang dapat menjadi landasan untuk menjadi keluarga yang kokoh dan mampu bertahan di terjang badai kehidupan:


1. Niat Berumah Tangga karena Allah:

Niat adalah alas atau pondasi kita dalam memulai ataupun tempat kembali kita Ketika mendapatkan hal-hal yang tidak sesuai ataupun kesulitan ditengah-tengah perjalanan dalam berumah tangga. Niat juga menjadi pendorong kita untuk mampu bertahan dalam menjalankan keluarga yang kita impikan. Niat juga sebagai motivasi kita dalam menjalankan peran kita dalam berumah tangga. Niat menikah setiap orang pasti berbeda-beda; ada yang karena materi, ada yang karena kebutuhan, ada yang karena tuntutan Masyarakat, dan lain sebagainya, dan itu semua adalah niat untuk dunia, sebagai seorang muslim, dalam hal niat kita harus membarengi atau menambahkan niat untuk akhirat. Yaitu berumah tangga dengan niat karena Allah yang akan  menjadi pondasi utama dalam memulai dan menjalani kehidupan berumah tangga.


2. Mengantungkan semua kepada Allah 

Dalam menjalani mahligai rumah tangga, tidak luput dari berbagai persoaalan baik dari diri kita sendiri, pasangan, ekonomi, masyarakat, orang tua, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim kita mempunyai cara agar semua halangan, masalah, harapan, cita-cita yang kita inginkan adalah dengan cara kita mengantungkan semua kepada Allah dengan catatan kita terus berusaha secara optimal, hasil kita serahkan kepada Allah. Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk hambanya, agar hati kita selalu optimis, dan tidak putus asa. 


3. Belajar dan memahami peran sebagai istri dan sebagai suami (belajar hak serta kewajibannya)

Untuk menjalankan peran dengan baik dalam rumah tangga, seorang istri perlu menguasai berbagai keterampilan, mulai dari manajemen kebersihan, perawatan diri, manajemen keuangan, hingga keterampilan komunikasi dengan suami dan parenting. Sedangkan untuk suami mengetahui perannya sebagai kepala rumah tangga, mau ikut terlibat dalam pengasuhan anak, belajar untuk menjadi seorang suami dengan memerankan perannya, banyak dewasa ini suami/laki-laki yang tidak menjalankan perannya, dari tanggung jawab nafkah, Pendidikan anak dan lain sebagainya. Pola pengasuhan di Indonesia yang membentuk laki-laki yang tidak dilatih mandiri sejak dini, laki-laki di biasakan di layani, tidak mengetahui tanggung jawab sehingga tidKetika berumah tangga, bukan membangun rumah tangga Bersama, tetapi menjadi orang yang tidak bisa menghargai pasanganya, tidak peka terhadap urusan rumah tangga dan lebih parahnya tidak memiliki skil untuk mencari nafkah dan tidak mau terlibat dalam pengasuhan dan Pendidikan anak.


Maka belajar dalam rumah tangga harus dilakukan baik suami dan istri agar pasangan mampu bergotong royong, bersinergi dan berjuang untuk menjadi keluarga yang diinginkannya. Ketika mendapatkan kesalahan maka Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Yang terpenting adalah kemauan untuk memperbaiki diri dan terus berubah ke arah yang lebih baik. Setiap pasangan dapat belajar dari kehidupan sehari-hari karena merupakan sumber pengetahuan yang tak terbatas. 


4. Mempelajari cara Komunikasi yang efektif dengan pasangan:

Dalam menjalani rumah tangga, pasti terdiri dari pasangan suami dan istri, istri dan suami berasal dari latar belakang yang berbeda dari pola asuh keluarganya, suku, budaya, Pendidikan dan lain sebagainya, maka agar komunikasi antar keduanya dapat selaras dan sefrekuensi dibutuhkan ilmu, maka mintalah kepada Allah, untuk dibukakan jalannya, ilmu apa yang harus dipelajari untuk dapat sukses menjalin komunikasi dengan pasangan. Setiap keluarga pasti berbeda yang dibutuhkan dalam hal komunikasi dengan pasanganya, karena setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda. Maka kita harus mengali dan mencari tahu seperti apa pasangan kita, dan kita belajar untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi yang cocok dengan pasangan kita, dengan tanpa kita harus baper, ngambek, sakit hati, istilah di zaman sekarang adalah komunikasi efektif. 


Tidak bisa dipungkiri gerbang pertama agak mampu sampai langeng dalam berumah tangga adalah di 5 tahun pertama dalam pernikahan. Dalam komunikasi ini dalam rumah tangga bisa dikatakan lolos jika, suami dan istri mampu mengenali kebiasaan, kesukaan, ketidak sukaan, cara bicara, cara marah, cara diamnya dan lain sebagainya. Kemudian antar pasangan juga mampu mengutarakan dan mengkomunikasikanya dengan baik, dan saling memahami serta saling terbuka antar keduanya, sehinga konflik-konflik karena mis komunikasi atau ketidak fahaman antar pasangan bisa diminimalisir. Setiap keluarga mempunyai pola-pola komunikasi yang berbeda-beda.


Kunci kesuksesan dalam komunikasi diantaranya mengenali pasangan, mencari tahu ilmunya tentang bagaimana caranya, mempraktekkan ilmu tersebut, keterbukaan dalam keluarga, mau terus mencoba jika ada kesalahan, lapang dada jika ada salah diantara keduanya, mau berubah ke arah yang lebih baik serta tidak egois dan menang sendiri, dan mau memahami dan peka terhadap pasangan.


5. Kesehatan Jasmani dan Rohani:

Kesehatan adalah investasi terbesar bagi setiap orang, dengan kita sehat kita mampu melakukan ibadah secara optimal, melakukan aktivitas tanpa terkendala, bekerja secara optimal. Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari banyak dari kita yang tidak menjaga Kesehatan, tidak menjaga makan. Agar keluarga yang kita selalu sehat, maka wajib menyadari dan menyediakan makanan sehat dan bergizi. Dan pemeriksaan ke dokter secara berkala.


Kesehatan mental baru-baru ini menjadi topik hangat, sudah mulai banyak orang yang mau belajar dan menyadari akan pentingnya Kesehatan mental. Banyaknya angka perceraian, KDRT, bunuh diri dan lain sebagainya menjadikan bahwa masih banyak orang perlu menyadari akan pentingnya Kesehatan mental. Kesehatan mental ini dapat dipelajari ilmunya dan diterapkan bagi setiap orang.


6. Kunci agar dimudahkan dalam berumah tangga adalah Tawakal dan Bersedekah:

Tawakal pada Allah dan kebiasaan bersedekah merupakan dua kunci utama dalam membawa keberkahan dan kebaikan dalam rumah tangga.


Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, setiap rumah tangga dapat saling bersinergi, saling mendukung, dan saling memaafkan dan berjuang Bersama untuk menjadi keluarga yang Sakinah mawaddah warohmah.[]

×
Berita Terbaru Update