Notification

×

Iklan

Iklan

Mimpi Tanpa Nyali: Antara Harapan dan Kenyataan

Kamis, 26 Juni 2025 | Juni 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-26T14:04:46Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Devita Febrianti Lesmana (Foto/dok. pribadi)


Setiap orang pernah bermimpi. Tentang hidup yang lebih layak, karier yang cemerlang, bisnis impian, atau sekadar waktu luang tanpa tekanan. Kita terbiasa membayangkan hal-hal besar namun terlalu sering, semua itu berhenti di kepala. Tak pernah benar-benar jadi kenyataan. Aku menyadari satu hal: mimpi itu murah. Nyali yang mahal.

 

Berani Bermimpi, Takut Melangkah. Kita hidup di era yang penuh motivasi. Setiap hari kita dicekoki quotes tentang mengejar impian, melawan zona nyaman, dan jadi versi terbaik dari diri sendiri. Tapi ironisnya, semakin banyak motivasi kita konsumsi, semakin sedikit langkah konkret yang diambil. Bukan karena kita tak tahu caranya. Tapi karena takut, takut gagal, takut tak didukung, takut ditertawakan, Dan takut kecewa.

 

Akhirnya, kita jadi pelari diam berlari kencang di pikiran sendiri, tapi tak pernah benar-benar bergerak ke mana-mana, antara harapan dan tindakan. Harapan itu memang penting, tapi harapan tanpa aksi hanya akan berubah jadi penyesalan. Kita sering menganggap bahwa yang kita butuhkan adalah waktu yang cukup, kondisi yang stabil, atau motivasi yang tinggi. Padahal yang kita butuhkan hanyalah satu langkah pertama.

 

Tak harus besar, tak harus sempurna, tapi harus dimulai. Seperti menulis rencana, mengirim lamaran, membuka toko kecil, atau sekadar mengubah kebiasaan. Dari situlah mimpi perlahan berubah bentuk jadi kenyataan.

 

Dunia tidak menunggu kita untuk siap, satu kenyataan pahit tapi penting: Ia tak peduli seberapa besar mimpi kita, seberapa mulia tujuan kita, atau seberapa keras kita menginginkannya jika kita tak pernah berusaha untuk memulai, dan jika kita terus menunggu waktu ideal, mungkin mimpi itu akan terkubur oleh kenyataan yang terus berjalan.

 

Berani meski takut, Kita tidak perlu 100% yakin untuk memulai. Kita hanya butuh cukup nyali untuk bergerak meski kita masih ragu. Karena pada akhirnya, bukan seberapa besar mimpimu yang penting, tapi seberapa jauh kamu melangkah untuk mewujudkannya. bukan besok, tapi hari ini jadi cobalah ambil satu langkah kecil. Karena mimpi tanpa nyali, hanya akan jadi cerita indah yang tak pernah hidup.[]

 

Penulis :

Devita Febrianti Lesmana, mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah, Universitas Pamulang

×
Berita Terbaru Update