Notification

×

Iklan

Iklan

Menguatkan Identitas Nasional di Tengah Arus Globalisasi

Sabtu, 03 Mei 2025 | Mei 03, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-03T01:21:34Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Devian Syah (Foto/IST)


Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak terhindarkan di abad ke-21. Berbagai batas negara seolah menghilang karena kemajuan teknologi, komunikasi, dan transportasi. Dunia kini terasa semakin kecil, dan budaya, informasi, serta ide-ide dari berbagai penjuru dunia dapat dengan mudah diakses oleh siapa saja. Dalam situasi ini, identitas nasional sebuah bangsa menghadapi tantangan besar. Bagi Indonesia, negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, memperkuat identitas nasional di tengah derasnya arus globalisasi menjadi tugas yang sangat penting untuk menjaga persatuan dan kelangsungan bangsa.

 

Memahami Identitas Nasional

 

Identitas nasional adalah ciri khas yang membedakan suatu bangsa dari bangsa lain. Ia mencakup nilai-nilai luhur, bahasa, budaya, adat istiadat, sejarah perjuangan, serta simbol-simbol negara seperti bendera, lagu kebangsaan, dan lambang negara. Identitas nasional bukan sekadar atribut, melainkan juga refleksi dari semangat kebangsaan yang hidup dalam setiap warganya.

 

Dalam konteks Indonesia, identitas nasional termanifestasi dalam Pancasila sebagai dasar negara, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, serta semangat gotong royong yang menjadi ciri masyarakat Nusantara. Identitas ini bukan hanya warisan masa lalu, tetapi juga pondasi untuk membangun masa depan bangsa.

 

Globalisasi: Peluang dan Tantangan

 

Globalisasi membawa banyak manfaat, seperti kemajuan teknologi, pertumbuhan ekonomi, dan pertukaran budaya. Namun, globalisasi juga membawa tantangan besar terhadap eksistensi identitas nasional. Arus budaya asing yang masuk tanpa filter dapat menggeser nilai-nilai lokal. Gaya hidup konsumtif, individualisme, hingga lunturnya rasa cinta tanah air merupakan sebagian dampak negatif globalisasi jika tidak diantisipasi dengan baik.

 

Generasi muda, sebagai kelompok yang paling rentan terpapar globalisasi, sering kali lebih mengenal budaya luar dibandingkan dengan budaya sendiri. Jika tidak ada upaya yang serius untuk menguatkan identitas nasional, maka dalam jangka panjang, akan terjadi krisis jati diri bangsa.

 

Strategi Menguatkan Identitas Nasional

 

Menghadapi tantangan ini, berbagai strategi perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan untuk memperkuat identitas nasional:

1. Memperkuat Pendidikan Karakter dan Kewarganegaraan
Pendidikan di sekolah harus menanamkan nilai-nilai nasionalisme, cinta tanah air, dan kebanggaan terhadap budaya lokal. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) perlu dikemas secara menarik dan aplikatif, agar siswa tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami dan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

 

2. Menghidupkan Budaya Lokal
Pelestarian budaya daerah seperti tarian tradisional, bahasa daerah, musik etnik, dan upacara adat perlu terus digalakkan. Festival budaya, lomba seni tradisional, dan integrasi budaya lokal dalam media sosial bisa menjadi cara kreatif untuk memperkenalkan sekaligus mempertahankan budaya bangsa.

 

3. Meningkatkan Literasi Sejarah
Menumbuhkan rasa bangga terhadap bangsa sendiri dimulai dengan mengenal sejarah perjuangan bangsa. Generasi muda harus diajak untuk mempelajari sejarah bukan hanya sebagai pelajaran hafalan, tetapi sebagai cerita inspiratif tentang perjuangan, keberanian, dan pengorbanan para pahlawan.

 

4. Memanfaatkan Teknologi secara Positif
Alih-alih menjadi korban globalisasi, generasi muda bisa menjadi agen penyebar budaya Indonesia di dunia maya. Konten kreatif seperti video budaya, blog tentang wisata lokal, hingga musik tradisional yang dikemas modern dapat menjadi senjata untuk memperkenalkan identitas nasional ke kancah global.

 

5. Membangun Kesadaran Kolektif
Setiap elemen masyarakat — mulai dari keluarga, sekolah, media, hingga pemerintah — harus bekerja sama membangun kesadaran kolektif bahwa menjaga identitas nasional adalah tanggung jawab bersama. Kampanye cinta produk lokal, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta penghargaan terhadap budaya bangsa harus terus digalakkan.

 

Peran Generasi Muda

 

Generasi muda adalah kunci utama dalam mempertahankan dan memperkuat identitas nasional. Mereka bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga agen perubahan. Di tengah derasnya pengaruh budaya global, generasi muda harus mampu memilah mana yang dapat memperkaya budaya nasional dan mana yang dapat merusaknya.

 

Menjadi warga dunia (global citizen) tidak berarti meninggalkan identitas nasional. Justru dengan berbekal identitas yang kuat, generasi muda Indonesia bisa tampil percaya diri di kancah internasional dan membawa harum nama bangsa. Oleh karena itu, membangun kesadaran nasionalisme modern — nasionalisme yang adaptif terhadap perubahan dunia tanpa kehilangan jati diri — adalah suatu keharusan.[]

 

Penulis :

Devian Syah, mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang

×
Berita Terbaru Update