Notification

×

Iklan

Iklan

Identitas Nasional sebagai Jiwa dalam Raga Pembangunan Karakter Bangsa

Selasa, 10 Juni 2025 | Juni 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-10T05:31:26Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/Ilustrasi

Di tengah arus globalisasi yang deras dan perubahan zaman yang begitu cepat, eksistensi sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kemampuannya menjaga jati diri. Identitas nasional bukan sekadar simbol atau atribut kebangsaan, melainkan jiwa yang menghidupkan karakter bangsa. Ia menjadi kompas moral sekaligus fondasi ideologis dalam proses pembentukan masyarakat yang berkarakter, berintegritas, dan berdaya saing tinggi. Dalam konteks inilah, identitas nasional memiliki peran strategis sebagai determinan utama dalam pembangunan karakter bangsa.

 

Identitas nasional adalah sekumpulan nilai, simbol, tradisi, bahasa, budaya, dan sejarah yang membedakan suatu bangsa dari bangsa lain. Dalam konteks Indonesia, identitas nasional mencakup Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia sebagai pemersatu, serta keragaman budaya yang menjadi kekayaan nusantara. Identitas ini terbentuk melalui proses historis panjang yang menyatukan berbagai suku, agama, ras, dan golongan dalam satu bingkai kebangsaan: Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

Identitas nasional bukanlah sesuatu yang statis. Ia bersifat dinamis dan berkembang seiring waktu. Namun demikian, nilai-nilai dasarnya harus tetap dijaga agar bangsa tidak kehilangan arah di tengah perubahan zaman. Di sinilah pentingnya kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa untuk terus merawat dan menginternalisasi identitas nasional ke dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pembangunan karakter bangsa adalah proses panjang dan berkelanjutan yang bertujuan membentuk individu-individu yang berakhlak, bertanggung jawab, disiplin, jujur, dan cinta tanah air. Karakter bangsa merupakan cerminan dari nilai-nilai luhur yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Dalam jangka panjang, karakter yang kuat akan melahirkan masyarakat yang beradab, bermoral, dan memiliki etos kerja tinggi, yang pada akhirnya akan mendorong kemajuan bangsa secara keseluruhan.

 

Sayangnya, tantangan pembangunan karakter bangsa saat ini cukup kompleks. Maraknya korupsi, rendahnya etika dalam ruang publik, serta meningkatnya intoleransi menunjukkan bahwa pembangunan karakter masih menghadapi hambatan serius. Di sinilah identitas nasional berperan sebagai kekuatan moral dan kultural yang dapat menuntun bangsa untuk kembali pada nilai-nilai dasarnya.

 

Mengapa identitas nasional disebut sebagai jiwa dalam raga pembangunan karakter bangsa? Karena tanpa jiwa, raga akan kehilangan arah dan tujuan. Demikian pula, pembangunan karakter tanpa fondasi identitas nasional hanya akan menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual tetapi kosong secara moral dan spiritual. Identitas nasional menyediakan nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman dalam membentuk karakter generasi muda.

 

Misalnya, nilai gotong royong yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia dapat menjadi dasar dalam menumbuhkan sikap solidaritas dan kepedulian sosial. Nilai musyawarah yang terkandung dalam sila keempat Pancasila dapat dijadikan pedoman dalam membangun karakter demokratis. Sementara semangat persatuan dalam keberagaman dapat menguatkan toleransi dan menghargai perbedaan.

 

Dalam dunia pendidikan, internalisasi identitas nasional sangat penting untuk dilakukan sejak dini. Kurikulum harus dirancang tidak hanya untuk mencerdaskan, tetapi juga untuk membentuk karakter yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan. Kegiatan ekstrakurikuler, pendidikan karakter, hingga penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di sekolah adalah bagian dari proses pembentukan identitas dan karakter bangsa.

 

Meski penting, membumikan identitas nasional dalam pembangunan karakter tidaklah mudah. Tantangan terbesar datang dari derasnya arus informasi global yang dapat mengikis nilai-nilai lokal. Media sosial, budaya populer, dan gaya hidup konsumtif perlahan menggeser nilai kebersamaan menjadi individualisme, serta mengganti semangat nasionalisme dengan gaya hidup instan dan hedonistik.

 

Namun demikian, peluang untuk memperkuat identitas nasional tetap terbuka lebar. Kemajuan teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan secara kreatif dan relevan dengan generasi muda. Tokoh publik, pendidik, tokoh agama, hingga influencer memiliki peran strategis dalam mengangkat kembali pentingnya identitas nasional sebagai dasar pembentukan karakter bangsa.

 

Identitas nasional bukan sekadar kenangan masa lalu, melainkan energi kehidupan bagi masa depan bangsa. Ia adalah jiwa yang menghidupkan raga pembangunan karakter. Dengan menjadikan identitas nasional sebagai pedoman, Indonesia akan mampu membentuk generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berakhlak, cinta tanah air, dan siap menghadapi tantangan global. Oleh karena itu, memperkuat identitas nasional adalah tugas bersama demi membangun bangsa yang berkarakter kuat dan berdaulat secara budaya.[]

 

Penulis :

Silfya Maharani, domisili Desa Peusing, Dusun Manis, Kecamatan Jalaksana, RT02/01, Kabupaten Kuningan, 45554, Email : maharanisilfya@gmail.com

×
Berita Terbaru Update