Syahirsyah Wafiy Azhani (Foto/IST) |
Di era digital saat ini, anak muda dituntut untuk serba bisa, terutama dalam hal pembelajaran. Generasi Z, yang tumbuh di tengah kemajuan teknologi, mengalami perubahan besar dalam cara mereka memperoleh informasi dan belajar. Namun, pertanyaan penting muncul: apakah pembelajaran berbasis online benar-benar membuat mereka lebih fokus dan efektif dalam menyerap ilmu, atau justru menjadi sumber gangguan? Di tengah derasnya arus informasi, tantangan baru pun muncul yang perlu disikapi secara cermat.
Di era modern ini, internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi Generasi Z, generasi yang lahir antara 1997 hingga awal 2010. sejak kecil, Generasi ini sudah akrab dengan perkembangan teknologi, mulai dari komputer, telepon pintar, hingga berbagai platform media sosial, dengan kemudahan akses internet, informasi seolah berada di ujung jari. Akses terhadap internet membuat mereka mudah mendapatkan informasi kapan saja dan di mana saja.
Salah satu sektor yang sangat terdampak adalah dunia pendidikan. Generasi Z yang lahir di tengah pesatnya inovasi digital, tumbuh dengan keterampilan teknologi yang alami. Bagi mereka, internet bukan hanya sarana hiburan, melainkan juga alat utama untuk belajar, berkreasi, dan mengembangkan potensi diri. Internet telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek, termasuk dunia pendidikan.
Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pada tahun 2023, penetrasi internet di Indonesia mencapai 78,19%. Dari total pengguna internet, Generasi Z (kelahiran 1997–2012) menyumbang sekitar 34,4%. Hal ini menunjukkan bahwa Generasi Z merupakan kelompok usia dengan proporsi pengguna internet terbesar di Indonesia.
Salah satu keuntungan terbesar dari internet adalah akses informasi yang luas. Generasi Z dapat dengan mudah menemukan berbagai sumber belajar, mulai dari artikel, video di Youtube, Tiktok, Instagram. mereka dapat berbagi ide, karya seni, dan proyek kreatif lainnya.
MeInternet juga memberikan ruang bagi Generasi Z untuk mengekspresikan kreativitas mereka. skipun internet menawarkan banyak manfaat, ada juga tantangan yang perlu dihadapi Generasi Z dalam pendidikan. Salah satunya gangguan digital. Media sosial dan konten hiburan dapat mengalihkan perhatian mereka dari belajar.
Selain itu, keamanan dan privasi menjadi isu penting. Generasi Z sering kali kurang menyadari risiko yang terkait dengan penggunaan internet, seperti pencurian identitas dan cyberbullying. Untuk memaksimalkan potensi Generasi Z, pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Internet telah mengubah cara Generasi Z belajar dan berinteraksi. Dengan akses informasi yang luas, metode pembelajaran interaktif, dan peluang untuk mengekspresikan kreativitas, pendidikan bagi Generasi Z memiliki potensi yang besar. Namun, tantangan seperti gangguan digital dan masalah keamanan juga perlu diatasi. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat memanfaatkan kekuatan internet untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik bagi Generasi Z.
Penutup
Internet telah mengubah cara Generasi Z belajar dan berinteraksi. Dengan akses informasi yang luas, metode pembelajaran yang lebih interaktif, serta peluang untuk mengekspresikan diri secara kreatif, pendidikan bagi Generasi Z memiliki potensi besar. Namun, gangguan digital dan isu keamanan harus diatasi dengan pendekatan yang tepat. Dengan dukungan dari orang tua, guru, dan kebijakan pendidikan yang responsif, internet dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif, menyenangkan, dan bermakna bagi Generasi Z.[]
Penulis :
Syahirsyah Wafiy Azhani, mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang