Notification

×

Iklan

Iklan

Menjadi Muslim Cerdas di Era Digital: Menyemai Nilai Islami di Tengah Arus Teknologi

Kamis, 26 Juni 2025 | Juni 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-26T12:17:21Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/Ilustrasi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era digital telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia. Internet, media sosial, kecerdasan buatan, dan berbagai inovasi digital lainnya menghadirkan peluang besar sekaligus tantangan serius bagi umat Islam. Di tengah perubahan ini, Islam memiliki peran penting dalam memberikan panduan moral, etika, dan spiritual agar umat manusia tidak kehilangan arah di tengah arus digitalisasi.

 

Dalam menghadapi era ini, umat Islam dituntut untuk tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga menjadi Muslim yang cerdas digital, yaitu yang mampu menyikapi kemajuan teknologi dengan bijak dan berlandaskan nilai-nilai Islam.

 

Islam: Agama Sepanjang Zaman

 

Islam adalah agama yang relevan sepanjang zaman. Nilai-nilainya tidak hanya mengatur hubungannya dengan Allah, tetapi juga membimbing umat manusia dalam kehidupan sosial, termasuk dalam interaksi digital.

 

Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk memahami peran Islam di era digital, sekaligus menjalankan upaya-upaya cerdas agar tetap istiqamah dan produktif dalam dunia modern ini. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :

"Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107)

 

Ayat ini menjadi dasar bahwa misi Islam adalah memberikan manfaat dan kebaikan bagi seluruh umat manusia dalam segala kondisi dan zaman, termasuk di era digital saat ini.

 

Peran Islam dalam Menjawab Tantangan Digital

 

Perkembangan teknologi digital menuntut umat Islam untuk menyikapinya dengan cerdas dan berlandaskan nilai-nilai agama. Oleh karena itu, penting untuk kita memahami bagaimana ajaran Islam dapat diterapkan secara nyata dalam berbagai tantangan digital yang kita hadapi saat ini.

 

Beberapa bentuk peran Islam yang dapat menjadi pedoman dalam menjalani kehidupaat di era digital adalah sebagai berikut:

 

1. Menjaga etika dan akhlak dalam bermedia digital

Salah satu krisis utama di dunia digital adalah hilangnya etika dalam berkomunikasi. Banyak orang merasa bebas berbicara kasar, menyebar kebencian, bahkan fitnah, karena merasa aman di balik layar. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga lisan dan adab, termasuk di media sosial.

 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Hadis ini mengingatkan bahwa dalam setiap perkataan, termasuk komentar dan unggahan di media sosial, seorang Muslim harus mengedepankan kebaikan. Jika tidak bisa menyampaikan yang bermanfaat, maka lebih baik diam.

 

2. Bijak dalam mengonsumsi informasi

Di era digital, siapa pun bisa menjadi sumber informasi. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar adalah benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadi pembaca yang kritis dan bijak . Muslim yang cerdas tidak menelan mentah-mentah suatu informasi dan tidak menyebarkannya sebelum memastikan kebenaran dan kesahihannya.

 

3. Menanamkan nilai toleransi dan persaudaraan

Media sosial menjdi ruang oubliik digital tempat berinteraksi, berdiskusi, dan mengekspresikan pandangannya. Namun, sering kali media sosial menjadi ajang perdebatan kasar bahkan penyebaran ujaran kebencian. Perbedaan pandangan seringkali tidak disikapi dengan dewasa, bahkan menimbulkan perpecahan.

 

Dalam Islam, perbedaan adalah rahmat, dan toleransi adalah ajaran utama. Islam mengajarkan agar umatnya hidup berdampingan dengan damai, menghormati perbedaan, dan tidak memaksakan keyakinan. Dalam ruang digital, semangat ini harus tercermin dalam sikap saling menghargai dan menolak ujaran kebencian (hate speech).

 

4. Menjadikan media digital sebagai sarana dakwah

Kemajuan teknologi bukanlah musuh, melainkan alat yang bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan kebaikan. Islam dapat disampaikan melalui berbagai media seperti video dakwah, podcast, blog, akun Instagram edukatif, atau pun tiktok, sehingga dapat menjangkau audiens lebih luas dari berbagai kalangan. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an:

 

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik...” (QS. An-Nahl: 125)

 

5. Menumbuhkan Spirit Inovasi dan Produktivitas

Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan, kreativitas, dan kerja keras. Dalam sejarah, umat Islam telah melahirkan ilmuwan besar yang berkontribusi dalam sains dan teknologi. Semangat itu harus terus dilanjutkan di era digital, bukan terjebak dalam konsumsi pasif media sosial. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

 

 “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”

(HR. Ahmad)

 

Umat Islam di era digital harus aktif menciptakan inovasi teknologi yang membawa manfaat. Banyak aplikasi Islami saat ini lahir dari kreativitas generasi Muslim, seperti aplikasi pengingat shalat, Al-Qur’an digital, hingga platform kajian daring.

 

Di tengah perkembangan zaman yang begitu cepat, khususnya dalam dunia digital ini , umat Islam dihadapkan pada berbagai tantangan dan juga peluang. Teknologi bukan hal yang harus ditakuti, dan kita bisa memilih bagaimana cara menghadapinya. Jadikan dunia digital sebagai tempat untuk tumbuh, sarana untuk menyebarkan kebaikan, menambah ilmu, dan mempererat Ukhuwwah Islamiyyah. Jangan biarkan teknologi menjauhkan kita dari nilai-nilai Islam, tapi gunakan ia untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membawa manfaat bagi orang lain.

 

Nilai-nilai Islam seperti menjaga etika, bersikap toleran, berpikir kritis, dan semangat untuk memberi manfaat harus menjadi pegangan, termasuk saat beraktivitas di dunia maya. Mari kita sama-sama belajar menjadi Muslim yang cerdas, yang tidak hanya paham teknologi, tapi juga paham bagaimana menjaganya agar tetap membawa kebaikan.[]

 

Penulis :

Farida Salma, Masiswi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyyah Madani Yogyakarta

×
Berita Terbaru Update