Foto/Ilustrasi
Perkembangan dan Kemajuan Teknologi Informasi yang sangat pesat dapat membantu dalam Dakwah Islamiyah. Pemanfaatan Teknologi Informasi untuk Dakwah sangat efektif dan cepat, kapan saja tidak lagi bergantung pada waktu dan tempat, dengan cakupan yang sangat luas. Dakwah melalui media online hanya dengan satu postingan sudah dapat menjangkau dan menginspirasi banyak orang.
Sistem penyampaian dakwah bisa dalam bentuk tulisan, gambar, lisan, audio, sampai dalam bentuk video dengan metode yang baik dan benar. Adapun platform media yang dapat digunakan untuk berdakwah antara lain youtube, instagram, twitter, blogspot, website, dan lainnya. Melalui dakwah efektif dan kreatif dengan membawa nilai-nilai positif, rasa aman, tentram, dan sejuk sehingga dapat berfungsi sebagai rahmat untuk semuanya.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran :
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (Q.S. An – Nahl [16]: 125)
Pengertian dakwah dan teknologi
Dakwah adalah proses menjadikan perilaku seorang untuk menjalankan Islamsebagai agama rahmatan lil alamin. Dakwah disampaikan kepada seluruh umat manusia dengan melibatkan unsur-unsur da‟i (subjek), maaddah (materi), thariqah (metode), washilah (media), dan mad‟u (objek).Tujuan dakwah Islam yaitu mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Maka dalam hal ini, dakwah dapat dipahami 3 Syukir, Asmuni.
Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: al-Ikhlas, 1983, hal 17-19 73 sebagai proses internalisasi, transformasi, transmisi, dan difusi ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat. Dakwah juga mengandung arti panggilan dari Allah swt.dan Rasulullah saw. untuk umat manusia agar percaya kepada ajaran Islam dan mewujudkan ajaran yang dipercayainya itu dalam segala segi kehidupan.
Secara umum, pengertian teknologi adalah ilmu pengetahuan yang didalamnya mempelajari mengenai suatu keterampilan dalam membuat suatu alat, juga metode pengolahan serta ekstraksi dari suatu benda, agar mampu menyelesaikan berbagai permasalahan tertentu serta pekerjaan sehari-hari para manusia pada umumnya. Beberapa ahli kemudian juga menjelaskan bahwa teknologi adalah sarana dan prasarana yang dibuat oleh manusia agar dapat menyediakan barang-barang yang kemudian diperlukan untuk keberlangsungan serta kenyamanan hidup manusia.
Hubungan dakwah dan teknologi
Hubungan dakwah dan teknologi semakin erat di era digital. Teknologi menjadi sarana efektif untuk menyebarkan pesan-pesan Islam dan memperluas jangkauan dakwah, baik melalui media sosial, aplikasi, maupun website. Namun, kemudahan akses informasi ini juga membawa tantangan, seperti penyebaran informasi yang tidak terverifikasi dan potensi disinformasi.
1. Memperluas Jangkauan
Penggunaan berbagai platform digital dan media sosial untuk menyebarkan ajaran Islam kepada audiens yang lebih luas, bahkan hingga ke seluruh dunia, tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Ini memungkinkan pesan-pesan dakwah untuk diakses oleh lebih banyak orang, termasuk mereka yang mungkin sulit dijangkau melalui metode dakwah tradisional.
2. Akses Informasi
Dengan teknologi, dakwah dapat tersebar ke seluruh Indonesia dan dunia hanya dengan sekali klik. Media sosial seperti Instagram, YouTube, dan Twitter memungkinkan pesan dakwah mencapai lebih banyak orang dalam waktu singkat, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil. Mulyani menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi digital dalam dakwah Islam di Indonesia membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat, termasuk mereka yang sulit dijangkau melalui metode dakwah tradisional. Selain itu, teknologi digital juga memungkinkan interaksi langsung antara ulama dan umat
3. Peningkatan Efektivitas
Teknologi, khususnya internet dan media sosial, telah meningkatkan efektivitas dakwah dengan memperluas jangkauan, mempercepat penyebaran informasi, dan memungkinkan interaksi yang lebih luas antara penceramah dan audiens. Pemanfaatan teknologi dalam dakwah memungkinkan pesan agama menjangkau lebih banyak orang, melampaui batas geografis dan waktu, serta beradaptasi dengan gaya hidup masyarakat modern yang akrab dengan teknologi.
Kesimpulan
Kecanggihan teknologi informasi dapat kita gunakan untuk hal positif, dalam memperoleh ilmu dan untuk menyampaikan ilmu kepada manusia. Menebar kebaikan melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dapat diwujudkan dengan memaksimalkan manfaat dari teknologi informasi dalam hal kebaikan yang penyampaiannya selalu menggunakan etika komunikasi yang baik. Ilmu dan kebaikan yang tersampaikan misalnya dengan menyebarkan sepotong video ceramah seorang ulama atau Syaikh, membuat tulisan positif di media sosial website atau blog, membuat konten edukatif, kreatif, dan positif sehingga seluruh manusia bisa melihat, memanfaatkan, bahkan mengamalkannya.
Maka jika hal itu dapat menginspirasi dan orang lain akan mengerjakan kebaikan maka hal itu sangat mulia dan kita akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakan kebaikan tersebut. Dalam hal menyebar video atau artikel apapun harus selalu melandasi dengan sikap tabayyun (meneliti dan menyeleksi kebenarannya) sebelum kita membagikan kepada orang lain.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ يَعْنُونَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا
“Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” (Hadits Muslim no: 4831)
Penulis :
Samratu Fuadah, Mahasiswi STITMA Yogyakarta