![]() |
Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang melaksanakan kegiatan pelatihan Kewirausahaan. (Foto/IST) |
Mahasiswa Ekonomi Syariah Universitas Pamulang (Eksyar-Unpam) melaksanakan kegiatan pelatihan pada hari jum’at 26 September 2025 dan jum’at 3 Oktober 2025 di SDN Puspitek Jalan Bumi Puspitek Asri Sektor IV Desa Situ Gadung Kecamatan Pagedangan Tangerang-Banten dengan tema” Kewirausahaan membuat aksesoris”. Kegiatan ini diselenggarakan agar anak-anak SDN Puspitek memiliki minat dalam berwirausaha.
Pelatihan kewirausahaan membuat aksesoris bagi anak-anak SDN Puspitek memiliki manfaat yang sangat baik yaitu mengajarkan bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Seperti yang kita tau anak-anak sekarang ini lebih fokus terhadap ponsel, maka dari itu kami mahasiswa UNPAM melakukan pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat mereka dalam berwirausaha.
Pada tanggal 26 September 2025 pemaparan materi pertama disampaikan oleh Devi Anggita. Devi menjelaskan arti wirausaha, wirausaha sendiri memiliki arti orang yang memulai usaha dari nol. Menjadi wirausaha, kita harus mengetahui minat terlebih dahulu, seperti minat memasak, melukis, atau membuat aksesoris. Dalam pelatihan ini, anak-anak kelas 4-6 diajarkan untuk mengenali minat dan belajar mereka, baik melalui pelatihan maupun secara otodidak menggunakan tutorial di media sosial.
Selain itu, Devi juga menyampaikan pentingnya berwirausaha. Dalam berwirausaha Devi menjelaskan bahwa berwirausaha penting untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengatur keuangan, dan melatih komunikasi yang ramah kepada pelanggan. Selain itu, tanggung jawab dalam usaha juga ditekankan agar tidak mengalami kerugian. Belajar berwirausaha sangat penting untuk masa depan.
Materi kedua disampaikan oleh Silvi Alviah, Silvi menjelaskan bahwa seorang wirausaha harus berani mengambil risiko dan selalu memiliki ide kreatif untuk mengembangkan usahanya, termasuk membuka cabang baru. Wirausaha tidak takut mencoba hal baru dan tidak malu menjual produknya sendiri. Contohnya, dalam berjualan makanan, seorang wirausaha tidak boleh malu atau takut jika produknya belum laku. Sikap berani, pantang menyerah, dan selalu mengikuti perkembangan zaman sangat penting dimiliki untuk sukses dalam berwirausaha.
Materi terakhir disampaikan oleh M. Hakil Mubin, Hakil menyampaikan bahwa berwirausaha memiliki manfaat penting dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan, karena sebagai wirausaha, kita adalah pemimpin yang menentukan jenis usaha yang dijalankan. Apalagi jika berwirausaha bersama teman, hal ini memerlukan kemampuan koordinasi yang baik, pengambilan keputusan, dan tanggung jawab bersama demi kemajuan usaha. Selain itu, berwirausaha juga meningkatkan kemampuan memimpin, berkomunikasi secara efektif, dan menginspirasi orang lain agar dapat mencapai tujuan bersama dengan lebih baik.
Setelah pemaparan materi selesai disampaikan, acara selanjutnya adalah menonton video tentang wirausaha, yang mana video tersebut bertujuan untuk membangun karakter atau minat anak-anak SDN Puspitek dalam berwirausaha, didalam video itu mengajarkan tentang Ketika kita mau menjadi wirausaha jangan pernah putus asa Ketika usaha mengalami kegagalan jangan pernah langsung menyerah tapi coba lagi dan bangkit lagi.
Pada hari kedua yaitu tanggal 3 Oktober 2025 pelatiha dilanjutkan dengan praktek membuat aksesoris seperti cincin, gelang dan kalung. Praktek ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berkreasi menggunakan manik- manik membuat cincin dengan bentuk yang menarik dan juga ini dapat membuat anak-anak memiliki pengalaman yang berbeda.
Siswa yang mengikuti pelatihan kewirausahaan di SDN Puspitek sangat antusias dan aktif bertanya. Pelatihan ini diharapkan menumbuhkan jiwa dan minat wirausaha sejak dini, serta membantu menumbuhkan kreativitas, kecerdikan, dan percaya diri dalam mengelola usaha. Siswa juga belajar berpikir kritis, berinovasi, mengembangkan komunikasi dan kerja sama, serta nilai kerja keras, tanggung jawab, dan kejujuran agar siap menjadi wirausaha muda berkarakter dan tangguh di masa depan.[]
Pengirim :
Devi Anggita, Mahasiswi Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang