TamiangNews.com, PULAU TIGA -- Puluhan warga berkumpul dan menghentikan Truck Roda 10 bermuatan pecahan batu milik PT. Tegas Nusantara atau yang dikenal dengan PT. ACAN tepatnya di Dusun Bangun Sari Kampung Perkebunan Pulau Tiga Kecamatan Tamiang Hulu Kabupaten Aceh Tamiang, Jumat (14/10) sekira pukul 20.30 WIB.
Puluhan warga berkumpul dan menghentikan Truck bermuatan pecahan batu tepatnya di jalan yang dipasang palang jalan. "Akibat muatan yang melebihi tonase tersebut jalan mulai rusak dan hancur", jelas Armansyah kepada TamiangNews.com, Sabtu (15/10).
Arman menjelaskan akibat hancurnya jalan membuat aktifitas warga terganggu, apalagi tepat di depan rumah Handoko salah seorang warga mengalami kerusakan yang sangat menakutkan apabila dilewati truck karena cukup dalam lubang ditengah jalan.
Menurut warga, sangat disayangkan terhadap usaha yang belum mempunyai ijin dapat beroperasi setiap hari. "Operasional yang mereka lakukan perhari mengeluarkan material 3 - 10 truck tiap hari yang bermuatan kurang lebih 30 - 40 ton setiap truck", terang Armansyah.
Selain jalan dusun, sambung Arman warga juga mengkhawatirkan jalan yg belum lama di aspal juga akan rusak karena truk truk bertonase terlalu besar yang melintasi.
Armansyah menambahkan harapan warga Dusun Bangun Sari Desa Perkebunan Pulau Tiga pihak yang terkait baik dinas maupun pihak penegak hukum dapat menindaklanjuti permasalahan ini dan menghentikan aktifitas PT Tegas Nusantara sebelum ada ijin dari Bupati Aceh Tamiang.
"Informasi yang ada, mereka hanya memiliki ijin dari Datok Penghulu setempat. Dan harapan dari masyaarakat Tamiang Hulu kepada Bapak Bupati untuk mencabut ijin tambang yang di miliki oleh PT Tegas karena sudah menghancurkan jalan aspal yang kami miliki" harapnya. [] TN-W005
Puluhan warga berkumpul dan menghentikan Truck bermuatan pecahan batu tepatnya di jalan yang dipasang palang jalan. "Akibat muatan yang melebihi tonase tersebut jalan mulai rusak dan hancur", jelas Armansyah kepada TamiangNews.com, Sabtu (15/10).
Arman menjelaskan akibat hancurnya jalan membuat aktifitas warga terganggu, apalagi tepat di depan rumah Handoko salah seorang warga mengalami kerusakan yang sangat menakutkan apabila dilewati truck karena cukup dalam lubang ditengah jalan.
Menurut warga, sangat disayangkan terhadap usaha yang belum mempunyai ijin dapat beroperasi setiap hari. "Operasional yang mereka lakukan perhari mengeluarkan material 3 - 10 truck tiap hari yang bermuatan kurang lebih 30 - 40 ton setiap truck", terang Armansyah.
Selain jalan dusun, sambung Arman warga juga mengkhawatirkan jalan yg belum lama di aspal juga akan rusak karena truk truk bertonase terlalu besar yang melintasi.
Armansyah menambahkan harapan warga Dusun Bangun Sari Desa Perkebunan Pulau Tiga pihak yang terkait baik dinas maupun pihak penegak hukum dapat menindaklanjuti permasalahan ini dan menghentikan aktifitas PT Tegas Nusantara sebelum ada ijin dari Bupati Aceh Tamiang.
"Informasi yang ada, mereka hanya memiliki ijin dari Datok Penghulu setempat. Dan harapan dari masyaarakat Tamiang Hulu kepada Bapak Bupati untuk mencabut ijin tambang yang di miliki oleh PT Tegas karena sudah menghancurkan jalan aspal yang kami miliki" harapnya. [] TN-W005
