Notification

×

Iklan

Iklan

Lulus Sarjana, dari Hasil Tukang Cukur Hingga Wisuda

Rabu, 11 September 2019 | September 11, 2019 WIB | 0 Views Last Updated 2019-09-11T06:06:14Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
TamiangNews.com | Harus menempuh perjuangan panjang lantaran kuliah sambil bekerja tukang cukur rambut. Nanda Wan Prayuda, Mahasiswa asal kota Langsa ini berhasil meraih gelar Sarjana Teknik Sipil di Universitas Samudra (Unsam). Lulus dengan IPK 3,16.
Nanda Wan Prayuda
Pria yang akrab disapa Nanda itu menjadi pusat perhatian di antara ribuan wisudawan di Aula Gedung Serbaguna Universitas Samudra, saat diwisuda pada Sabtu 11 Oktober 2018 lalu. Nanda berusaha bekerja untuk memenuhi permintaan orang tuanya yang telah banyak memberikan do'a dan nasehatnya. janjinya sambil mengenakan toga,” tuturnya.

Nanda menceritakan, ingin menunjukkan kepada dunia bahwa bekerja tukang cukur juga bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup, termasuk untuk membayar kuliah. Memulai  usaha bekerja tukang cukur sejak tahun 2011, nanda sempat harus mewujudkan cita-cita yang telah disampaikan oleh orang tua pada saat memasuki kuliah semester awal di tahun 2011. Nak, semoga nanti kamu bisa membahagiakan orang tua mu ya nak", amin 

“Lima tahun bekerja sebagai tukang cukur,. Saya tahan keinginan untuk melanjutkan sarjana S1 agar menjadi sebuah motivasi untuk kedepannya bisa kita ciptakan perubahan baru untuk negeri kita tercinta ini ,” tuturnya.

“Seiring berjalannya waktu saya mendaftarkan diri sebagai calon peserta mahasiswa baru di universitas Samudra (Unsam) walaupun kerjaan saya tukang cukur tapi saya tetap semangat untuk melanjutkan kejenjang kuliah S1 ini, karena keinginan saya sudah bulat,” sebutnya.

Nanda merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua saudaranya laki dan perempuan juga membantu orang tua untuk menghidupi kebutuhan keluarganya.

Prinsip dalam hidupnya, adalah tak cepat menyerah. Kita harus mampu, karena do'a dan usaha pasti tidak akan mengkhianati hasil, walaupun profesinya Tukang Cukur. Menurutnya, dengan Menjadi Tukang Cukur bisa mencukupi kebutuhan hidup.

Saat menjalani masa perkuliahan dan bekerja, Nanda membagi waktu dengan baik. Setiap pagi pukul 08.00 - 12.00 WIB, ia bekerja setengah hari siang, setelah itu ia lanjut masuk kuliah dari pukul 13.30 - 17.00 WIB Kemudian, Pulang untuk bekerja lagi sampai hari malam pukul 20.00- 22.45 WIB dilakukan sendiri dengan ikhlas.

Selanjutnya aktivitas jam terbang nanda ke esok hari nya setiap hari seperti ini, tanpa di sadar sudah memasuki semester akhir kuliah lalu melintas dipikiran saya tak di rasa ternyata waktu sangat cepat,

Dia mengakui sempat ingin menyerah di tengah jalan karena aktivitasnya begitu berat. Terlebih, saat bekerja tukang cukur tidak ada pelanggan. Kondisi itu membuatnya lemas dan hampir putus asa.

“Apa dikata do'a dan Usaha yang sudah menjadi prinsip awal tetaplah menjadi kunci nya (tegar), dan Saya dinasihati orangtua, kalau usaha tidak boleh menyerah, kalau menyerah akan gagal terus,” tuturnya.***
×
Berita Terbaru Update