Notification

×

Iklan

Iklan

Tagar #indonesia Terserah Mulai Menjamur di Masyarakat

Selasa, 09 Juni 2020 | Juni 09, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-06-09T12:11:11Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik
Pemerintah membuat dan berulang kali mengimbau pentingnya penerapan protokol kesehatan untuk melindungi diri dari paparan virus Corona atau Covid-19. Seperti jaga jarak, cuci tangan, penggunaan masker hingga tetap di rumah. 


Namun, beberapa daerah telah membuat aturan terkait penerapan new normal sambil terus melakukan upaya pencegahan COVID-19. Masyarakat diharapkan tetap mengikuti aturan yang telah diberitahukan oleh pemerintah dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. 

Tagar #IndonesiaTerserah belakangan sering muncul dalam perbincangan publik di media sosial sebagai bentuk rasa frustrasi dan kekecewaan masyarakat terhadap penanganan wabah COVID-19 di Indonesia.

Pengguna sosial banyak membuat tagar ini merupakan gambaran ketidakpedulian masyarakat terhadap upaya pembatasan jarak yang ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya dan kebijakan dari pemerintah yang tidak konsisten dalam penanganan pandemi. Pemerintah juga sejak awal gaya komunikasinya membuat masyarakat bingung terhadap tidak konsistennya pemerintah dalam menangani COVID-19 ini.

Aktivitas kumpul-kumpul di warkop dan cafe-cafe, tempat-tempat hiburan dibuka kembali, penumpang pesawat membludak, pasien COVID-19 yang menolak dirawat, ada berusaha kabur dari rumah sakit, bahkan keluarga mayat yang terkena virus ini menolak diurusi oleh pihak rumah sakit dan lebih menginginkan untuk dipulangkan secara paksa kepada kelluarganya. Itu semua merupakan berbagai bentuk tindakan berisiko masyarakat banyak diberitakan belakangan ini.

Sementara laju jumlah kasus positif terus meningkat dan kematian tenaga medis yang tinggi. Ini terjadi di atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang meragukan, bahkan tidak konsisten.
Dalam ilmu psikologi sosial kesehatan menjelaskan bahwa ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan sebagian besar terjadi karena kurangnya pemahaman mereka terhadap bahaya penyakit dan manfaat penanganan dan besarnya hambatan dalam akses kesehatan. Pemerintah harusnya punya andil besar di sini.

Di satu sisi, masyarakat kurang memiliki pemahaman seberapa rentan mereka tertular COVID-19, seberapa parah penyakit ini, apa manfaat melakukan pencegahan, dan kurangnya petunjuk untuk bertindak. Di sisi lain masyarakat menghadapi berbagai hambatan untuk mengakses pada fasilitas kesehatan.

Pemerintah dengan segala upayanya masih belum optimal dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya wabah dan kemudahan akses kesehatan. Dalam komunikasi terkait wabah, misalnya, pemerintah masih menggunakan istilah rumit dan hanya mudah dipahami masyarakat perkotaan terdidik yang berasal dari kelas menengah. Pejabat pemerintah bahkan bisa mengeluarkan pernyataan berbeda-beda, padahal keadaan darurat membutuhkan komunikasi yang komprehensif dan konsisten. Belum lagi keengganan pemerintah melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan sungguh-sungguh.

Oleh karena itu masyarakat sudah mulai lelah dengan semua ini sehingga #IndonesiaTerserah mulai kita dapati diberbagai media sosial. Fenomena ini, bisa saja Masyarakat sudah jenuh dan capek terhadap Covid-19 dan sampai kapan akan berakhir. 

Kita semua berharap pandemi COVID-19 ini segera cepat berakhir. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari fenomena yang terjadi saat ini. Kita tidak tau kapan segera berakhir. Hanya Sang Penciptalah yang mengetahui semua ini. Teruslah kita semangat melawan pandemi ini dan janganlah sekali-sekali menyerah. Stay Safe.

Pengirim :
Ridha Fatwa

×
Berita Terbaru Update