Notification

×

Iklan

Iklan

Cara Gen Z dan Milenial Menanggapi Isu Pemilu 2024

Senin, 27 November 2023 | November 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-27T09:53:04Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : Ilustrasi/CNN

Generasi Z dan Milenial sudah menjadi kekuatan politik yang semakin berpengaruh, terutama pada mensugesti perilaku dan opini publik saat ini. Para generasi ini memiliki visi serta pandangan dunia yang tidak sama dengan generasi sebelumnya, yang mencerminkan perubahan masyarakat yang terus berkembang. 


Dalam politik, Generasi Z sudah memanfaatkan teknologi serta media sosial untuk mengekspresikan pendapat mereka secara luas, menciptakan ruang bagi mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses politik. Dalam hal ini, mereka menjadi agen perubahan yang kuat, menghargai nilai-nilai seperti keadilan sosial, kesetaraan, dan keberlanjutan. 


Menggunakan adanya generasi ini yang semakin berperan dalam politik, masa depan politik akan dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran segar dan keinginan untuk mencapai perubahan positif.


Generasi Z serta Milenial mempunyai dampak yang signifikan dalam politik serta kebijakan, terutama melalui media sosial dan partisipasi dalam Gerakan sosial. Mereka sering memperjuangkan isu - isu  seperti hak asasi manusia, lingkungan,kesetaraan gender, keadilan sosial,hak reproduksi dan isu – isu lingkungan.


Pada pemilihan umum, kedua generasi ini memiliki jumlah suara yang signifikan serta tak jarang mempunyai pandangan politik yang tidak selaras dari kelompok demografi yang lebih tua. Partai politik bahkan mencoba untuk memperjuangkan isu – isu yang penting bagi Generasi Z dan Milenial supaya mendapatkan dukungan dari generasi muda.


Para peneliti seperti Stella M. Rouse dan Ashley D. Ross telah mengamati kemampuan Generasi Z serta Milenial dalam mensugesti publik. Mereka menyatakan bahwa kedua generasi ini sangat tidak selaras dari generasi sebelumnya dalam pandangan politik,nilai dan penggunaan teknologi. Generasi ini cenderung lebih progresif, inklusif serta mendukung isu – isu hak minoritas, hak LGBT, serta kebijakan lingkungan.


Pemimpin politik serta partai politik perlu memperhatikan pandangan dan kebutuhan Generasi Z serta Milenial, dan mengakomodasi hasrat mereka dalam kebijakan politik serta kampanye pemilihan. Dalam masa depan, ke dua generasi ini diperkirakan akan memainkan kiprah yang semakin besar pada politik karena jumlah besar mereka dan imbas yang  mereka miliki melalui media sosial.


Pandangan Politik


Mereka mencari pemimpin yang bisa mengakomodasi perubahan serta cepat beradaptasi terhadap perubahan sosial serta teknologi. Pemimpin yang bisa mendengarkan serta merespon aspirasi dan kekhawatiran mereka dengan cara yang terbuka serta inklusif jua dihargai.


Selain itu, kepemimpinan yang transparan dan jujur juga menjadi faktor krusial dalam pandangan politik generasi milenial dan Generasi Z. Mereka mencari pemimpin yang bisa memberikan informasi yang nyata dan amanah serta berkomunikasi secara terbuka dengan masyarakat.


Pemimpin yang berkomitmen pada isu – isu lingkungan dan sosial juga dihargai oleh ke dua generasi ini. Mereka berharap pemimpin yang mampu mengambil tindakan konkret untuk menyelamatkan lingkungan dan merampungkan duduk perkara sosial yang dihadapi oleh masyarakat.

Dalam pandangan politik mereka, Milenial serta Gen-Z juga menginginkan pemimpin yang bisa menyatukan serta mempersatukan rakyat. Mereka mencari pemimpin yang bisa mengatasi perpecahan dalam masyarakat dan membentuk iklim sosial yang inklusif dan harmonis.


Secara keseluruhan, pandangan politik Milenial dan Gen-Z menekankan nilai – nilai mirip inklusivitas, adaptasi terhadap perubahan, transparansi serta kepeduliaan terhadap isu – isu  lingkungan serta sosial. Memahami dan menghargai pandangan ini merupakan krusial bagi pemimpin pada konteks politik yang melibatkan ke dua generasi ini.


Pemilu 2024


Penting bagi seluruh pihak untuk mengakui kiprah penting Milenial serta Gen-Z dalam politik, terutama dalam pemilu 2024 dengan penguasaan mereka, dalam jumlah pemilih, partisipasi politik mereka sangat berpotensi untuk membentuk arah serta yang akan terjadi pemilihan. Namun, perlu diakui bahwa banyak Milenial serta Gen-Z yang merasa tidak tertarik atau tidak yakin dengan proses politik, sehingga mereka cenderung tidak menyampaikan suara di pemilihan.


Untuk mengubah hal ini, perlu adanya pendidikan politik yang baik bagi kedua generasi ini. Mereka perlu diberikan pemahaman perihal pentingnya partisipasi politik dan dampaknya terhadap masa depan bangsa. 


Selain itu, mereka pula perlu menemukan saluran – saluran yang memungkinkan mereka terlibat secara positif pada politik. Hal ini dapat dilakukan melalui pendekatan inovatif dan kreatif, dimana para politisi serta partai politik harus masuk ke basis – basis anak belia dan mendengarkan aspirasi serta kekhawatiran mereka.


Tidak hanya itu, generasi tua juga perlu beradaptasi serta lebih fleksibel dalam berpolitik. Mereka perlu tahu karakteristik serta kebutuhan Milenial dan Gen-Z, serta memakai metode – metode pendekatan yang sinkron menggunakan mereka. Mengabaikan atau memaksakan cara – cara generasi tua terhadap Milenial dan Gen-Z hanya akan memperkuat apatis dan aliansi mereka terhadap politik.


Pada menjalankan politik, krusial untuk menghindari cara – cara buruk seperti politisasi SARA, politik identitas, primordialisme, kampanye hitam,serta lain sebagainya. 

Hal ini hanya akan memecah belah bangsa dan mengakibatkan generasi muda semakin apatis terhadap politik. Menjadi gantinya, politikus serta elite politik wajib menyampaikan pendidikan politik yang positif, menjaga ruang digital yang sehat, serta menerangkan keberpihakkan terhadap aspirasi generasi belia.


Pemilu 2024 ialah momentum yang krusial untuk menciptakan generasi muda yang terlibat secara positif dalam politik, dengan menyampaikan pendidikan politik yang baik serta menciptakan ruang politik yang sehat untuk Milenial dan Gen-Z, kita bisa meninggalkan legasi yang baik serta menyampaikan masa depan yang lebih baik lagi bagi bangsa ini.


Pendidikan Politik


Pada pendidikan politik yang terkenal, penting untuk mengedepankan keterlibatan langsung dalam kehidupan sehari – hari serta isu berita yg relevan bagi Generasi Z ini mampu dilakukan melalui banyak sekali aktivitas seperti diskusi atau debat, pertukaran pandangan baru di platform digital atau aksi – aksi konkret seperti kampanye sosial.


Selain itu, Pendidikan politik pula harus mampu beradaptasi dengan ciri generasi Z yang lebih terbiasa dengan konsumsi konten melalui media digital. Maka, pemanfaatan teknologi digital menjadi sangat krusial dalam menyampaikan Pendidikan politik yang menarik serta mudah diakses oleh mereka.


Pendidikan politik yang populer juga wajib mencoba menghindari narasi politik yang terlalu abstrak atau kaku. Generasi Z cenderung lebih tertarik terhadap isu  berita nyata serta penerapan solusi nyata yang dapat mereka lihat dan mereka rasakan dampaknya. Oleh sebab itu, Pendidikan politik perlu menyampaikan contoh – contoh nyata yang dapat diadopsi oleh mereka dalam kehidupan sehari – hari.


Selain itu. Pendidikan politik yang terkenal juga wajib mengakui keragaman pandangan politik Generasi Z. Generasi ini cenderung lebih terbuka terhadap beragam sudut pandang dan mempunyai pemikiran yang lebih independent. Oleh karena itu, pendekatan inklusif yang menghargai disparitas dan memperbolehkan adanya dialog yang terbuka sangat krusial dalam Pendidikan politik ini.


Pendidikan politik populer juga harus bisa mengatasi  tantangan seperti penyebaran informasi palsu atau hoaks yang dapat mensugesti persepsi politik generasi Z. Oleh karena itu, pendidikan politik wajib memberikan pemahaman yang bertenaga ihwal sumber isu yang bisa dipercaya serta keterampilan kritis dalam menganalisis dan mengevaluasi informasi.



Ambiguitas Politik


Secara holistik, makna ganda politik yang dihadapi sang generasi Z mencakup kurangnya kecerdasan dan wawasan politik, partisipasi politik yang pasif, ketidakpastian dalam memilih partai politik, dan pengaruh orang lain pada membentuk pilihan politik. Hal ini menunjukkan bahwa generasi Z masih memiliki tantangan dalam terlibat secara aktif dan rasional dalam politik.[]


Pengirim : 

Ragil Dhiaz Ilyassa, Domisili Perumahan Kartika Wanasari Blok A4/12, Jln. Delima Raya, Desa Wanajaya Kecamatan Cibitung – Bekasi, email : ragildhiaz1@gmail.com

×
Berita Terbaru Update