Foto/Ilustrasi
Oleh : Pauziah (Mahasiwa STIT Madani Yogyakarta)
Teknologi semakin maju seiring berkembangnya zaman. Dunia pendidikan juga meningkat pesat. Dengan memungkinkan cara belajar yang lebih interaktif dan efisien, teknologi kini menjadi bagian penting dari proses pendidikan. Hadirnya teknologi memudahkan dalam bertindak dan mengembangkan suatu hal.
Berkembangnya teknologi memungkinkan pembelajaran menjadi lebih fleksibel. Ini memudahkan siswa untuk mengembangkan potensinya sendiri. Jika dulu siswa hanya dapat mengaskses materi pelajaran di kelas dengan guru sebagai fasilitator utama dalam menyampaikan pelajaran, kini siswa dapat mengakses berbagai materi melalui internet. Terutama bagi Gen Z, atau generasi muda, metode belajar ini sangat diminati karena cenderung lebih praktis dan fleksibel.
Teknologi juga dapat membantu siswa mengakses berbagai sumber belajar dengan membuat pembelajaran lebih fleksibel. Siswa dapat belajar melalui internet, video, artikel, dan panduan yang dibuat oleh ahli dari berbagai belahan dunia. Mereka memiliki kemampuan untuk memperluas pemahaman mereka sendiri tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
Teknologi secara tidak langsung telah menjadi bekal peserta didik untuk dunia kerja masa depan, mengingat banyaknya peluang yang tersedia bagi mereka. Dengan menguasai teknologi digital, siswa dapat memperoleh keterampilan seperti mencari dan menyaring informasi secara kritis, yang merupakan keterampilan penting di era digital. Pendidikan teknologi memainkan peran penting dalam menyiapkan generasi untuk menghadapi tantangan dunia kerja di seluruh dunia.
Di sisi lain, digitalisasi menimbulkan masalah bagi dunia pendidikan, terutama bagi siswa. Meskipun akses internet semakin meningkat, masih ada beberapa wilayah di Indonesia yang masih memiliki akses terbatas dan layanan internet yang buruk. Selain itu, tidak semua siswa di Indonesia memiliki akses internet atau bahkan memahami penggunaan teknologi, terutama mereka yang tinggal di daerah pedalaman.
Digitalisasi pendidikan juga menciptakan perbedaan antara siswa yang memiliki kemampuan atau sebaliknya untuk membeli perangkat dan mendapatkan akses ke teknologi. Membeli perangkat elektronik atau perangkat serta membayar internet setiap bulan mungkin menjadi beban finansial yang signifikan bagi sebagian keluarga. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan dalam ekonomi, hasil belajar, dan kesempatan belajar.
Di sisi lain, hambatan dalam penggunaan teknologi pendidikan adalah distraksi dari perangkat atau media sosial. Khususnya, anak-anak zaman sekarang tumbuh dengan akses ke berbagai aplikasi media sosial dan hiburan yang terus-menerus bersaing untuk merebut perhatian dunia. Seringkali, penggunaan perangkat yang awalnya digunakan untuk belajar justru menyeleweng ke aplikasi lain karena notifikasi atau kemauan dari diri sendiri. Hal ini terjadi karena pengaruh dalam penilaian siswa tentang penggunaan teknologi dalam pendidikan.
Akibatnya, peran orang tua dan guru sangat penting dalam pendidikan digital untuk mengontrol anak-anak dalam menggunakan teknologi, khususnya gadget. Terutama, peran orang tua di rumah sangat penting untuk mengajarkan anak-anak bagaimana menggunakan gadget, seperti dengan membatasi aktivitas digital mereka. Selain itu, guru harus memastikan bahwa siswa menggunakan teknologi dengan bijak dan terarah.
Pada dasarnya, penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan di era serba digital ini memungkinkan metode pembelajaran yang lebih fleksibel yang menarik perhatian siswa dan lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, berbagai pihak memiliki tanggung jawab yang harus diemban di balik peluang itu. Pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua harus bekerja sama untuk membuat lingkungan belajar yang baik dan menarik.
Kita dapat menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, terkini, dan terkemuka dengan menyeimbangkan kesulitan dan peluang ini. Kita juga dapat menciptakan generasi yang unggul sehingga kuat dalam menghadapi masa mendatang.[]