Dari mahasiswa untuk Indonesia : Refleksi Nilai Kebangsaaan (Foto/dok. kampus) |
Mahasiswa adalah kelompok intelektual muda yang memiliki peran penting dalam menjaga dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, terutama di tengah tantangan globalisasi, intoleransi, dan radikalisme yang mulai menyusup ke dunia kampus.
Di era globalisasi saat ini, berbagai budaya dan informasi asing masuk begitu cepat. Jika tidak disikapi secara bijak, hal ini bisa melemahkan identitas nasional mahasiswa. Mahasiswa harus menjadi filter terhadap pengaruh luar, dengan tetap memegang teguh nilai Pancasila, UUD 1945, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Sikap selektif terhadap informasi, bijak dalam menggunakan media sosial, serta tetap menjunjung tinggi etika adalah bentuk nyata dari sikap kebangsaan. Mahasiswa juga dituntut untuk mampu menjaga harmoni dan toleransi di lingkungan kampus yang penuh keberagaman.
Intoleransi sering muncul akibat kurangnya pemahaman akan perbedaan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mendorong pendidikan multikultural, membuka ruang dialog lintas budaya, dan menjalin kolaborasi antarorganisasi kampus. Kampus seharusnya menjadi ruang inklusif, bukan tempat berkembangnya sikap diskriminatif.
Di sisi lain, radikalisme bisa tumbuh dari rasa kecewa terhadap kondisi sosial dan politik. Beberapa kelompok radikal sering memanfaatkan situasi ini untuk menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan nilai kebangsaan. Mahasiswa perlu bersikap kritis, aktif, dan waspada agar tidak terjerumus ke dalam pemikiran ekstrem.
Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan positif seperti diskusi kebangsaan, pengabdian masyarakat, hingga literasi digital bisa menjadi langkah nyata dalam menangkal paham radikal. Mahasiswa juga dapat menjadi agen moderasi, baik dalam beragama maupun bersosial, dengan cara menyebarkan paham yang sejuk dan toleran.
Kepedulian sosial juga merupakan bagian dari nilai kebangsaan. Mahasiswa bisa menyalurkan empati melalui kegiatan sosial, bakti desa, atau aksi kemanusiaan. Dari sanalah rasa cinta tanah air dan tanggung jawab terhadap bangsa tumbuh dan berkembang.
Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya sebagai pelaku akademik, tetapi juga penjaga moral bangsa. Masa depan Indonesia ada di tangan generasi muda hari ini. Sudah saatnya mahasiswa mengambil peran sebagai benteng terakhir dalam menjaga persatuan dan nilai-nilai kebangsaan.[]
Penulis :
Dean Sagita, Mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Pamulang, tertarik pada isu-isu kebangsaan, globalisasi, dan toleransi dalam kehidupan kampus