Notification

×

Iklan

Iklan

Digitalisasi UMKM: Rekayasa Ekonomi Dan Sosial di Era Marketplace dan Platfrom Social Commerce

Senin, 24 November 2025 | November 24, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-24T12:20:34Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/dok. pribadi penulis

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam meningkatkan keberlanjutan ekonomi masyarakat. Kegiatan UMKM dapat menciptakan peluang kerja baru serta menjadi penggerak ekonomi dalam meningkatkan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi lokal maupun nasional. Selain dapat menciptakan peluang kerja, UMKM juga dapat menurunkan angka pengangguran serta memberi peluang bagi masyarakat untuk memulai kegiatan berwirausaha.

 

Kebutuhan modal dalam kegiatan UMKM relatif kecil sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan pasar. Seiring perkembangan zaman, UMKM semakin relevan apabila dihubungkan dengan kemajuan teknologi melalui proses digitalisasi. Pemanfaatan teknologi digitalisasi dapat membantu UMKM dalam memperluas jangkauan pasar serta memperkenalkan produk lebih luas lagi tanpa batas wilayah.

 

Melalui berbagai media platform digital, UMKM mampu berinovasi sehingga mampu bersaing dalam perubahan ekonomi yang semakin bergantung pada teknologi. Digitalisasi tidak hanya dapat memperkuat keberadaan UMKM, melainkan juga berpotensi meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi serta berinovasi di tengah gempuran digitalisasi.

 

Kemajuan teknologi informasi mempengaruhi pola keberlanjutan UMKM serta menjadi pendorong dalam masa transisi menuju transformasi digital. Beragam media platform digital dapat menjadi strategi dalam meningkatkan efisiensi dalam keberlanjutan UMKM, serta dapat menciptakan inovasi baru dalam berbisnis. Kemajuan teknologi digitalisasi membantu mempercepat proses produksi, serta dapat meningkatkan produktivitas kerja.

 

Akan tetapi, kemajuan digitalisasi juga membawa berbagai tantangannya tersendiri. Teknologi komunikasi seperti smartphone saat ini berperan penting dalam membangun relasi sosial yang efektif serta meningkatkan ekonomi masyarakat, termasuk para pelaku UMKM. Smartphone tidak hanya menjadi alat dalam membangun komunikasi, melainkan juga dapat menjadi sarana dalam meningkatkan keberlanjutan bisnis. Kehadiran digitalisasi bermain peran dalam membangun relasi antara pelaku UMKM dengan para konsumen.

 

Beragam media digital, seperti WhatsApp yang memberi peluang ekonomi bagi para pelaku UMKM dalam memasarkan produk dagangannya. Melalui media digital tersebut UMKM dapat mempererat hubungan dengan konsumen, serta mampu menghadapi daya saing dengan pelayanan yang lebih responsif dan mudah dijangkau oleh masyarakat luas.

 

Pemanfaatan berbagai platform dalam media sosial memberi kesempatan bagi para pelaku UMKM agar dapat memperluas jangkauan pasar serta meningkatkan ekonomi mereka. Melalui digitalisasi para pelaku UMKM dapat menarik perhatian pelanggan tanpa mengeluarkan biaya besar dalam teknik pemasaran tradisional.

 

Namun, meski saat ini para pelaku UMKM telah memanfaatkan digitalisasi dalam menarik perhatian pelanggan, tak sedikit dari mereka yang masih belum memiliki strategi yang jelas dalam pemasaran produk dagangannya. Platform digital seperti Instagram juga dapat menjadi alat komunikasi antara pedagang dan pembeli, serta dapat membuat produk dagangan lebih diketahui oleh semua kalangan.

 

Kemajuan teknologi dapat membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan daya saing serta memperluas jangkauan pasar. Digitalisasi juga dapat membantu UMKM dalam meningkatkan produktivitas usaha serta dapat menciptakan inovasi baru dengan memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan pemasaran produk melalui berbagai fitur promosi digital.

 

Isu Sosial

 

1. Dampak Positif / Keberhasilan Digitalisasi UMKM

Digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui platform social commerce dan marketplace menjadi upaya penting dalam rekayasa ekonomi dan sosial di era digital, yang memungkinkan UMKM memperluas pasar dan meningkatkan omzet secara signifikan tanpa terbatas oleh lokasi geografis. Dengan akses mudah ke media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Facebook, dan TikTok serta dukungan fintech dan pembayaran digital seperti QRIS, transaksi menjadi lebih praktis dan murah.

 

Program pemerintah "UMKM Go Digital" juga membantu pelaku usaha beradaptasi melalui pelatihan pemasaran digital, manajemen stok, dan teknologi keuangan. Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan omzet beberapa UMKM hingga 300%, tapi juga menciptakan lapangan kerja baru di bidang logistik, pemasaran digital, dan pengembangan aplikasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin bergantung pada digital.

 

Secara sosial, digitalisasi mengubah pola belanja masyarakat menjadi lebih nyaman dengan sistem delivery dan interaksi melalui media sosial yang memperkuat ikatan antara pelaku usaha dan konsumen, sambil membuka peluang ekonomi lebih merata terutama bagi pelaku muda dan yang sebelumnya terbatas secara ekonomi. Penyebaran internet dan smartphone yang semakin merata turut membantu UMKM di perkotaan dan semi-perkotaan memanfaatkan transformasi digital, menjadikannya kunci dalam pembangunan ekonomi yang inklusif.

 

2. Dampak Negatif / Kegagalan Digitalisasi UMKM   

Di balik keberhasilan digitalisasi UMKM, pasti terdapat hambatan atau kegagalan seperti ketimpangan sosial yang nyata terutama antara daerah perkotaan dan pedesaan akibat infrastruktur internet yang belum merata, terutama di luar Jawa, serta rendahnya literasi digital khususnya di kalangan pelaku usaha yang lebih tua, sehingga banyak UMKM masih mengandalkan pemasaran konvensional dan tertinggal dalam persaingan digital.

 

Ketimpangan ini memperlebar jurang sosial-ekonomi karena UMKM yang sudah memanfaatkan teknologi semakin dominan sementara yang lain terpinggirkan. Selain itu, akses pembiayaan dan modal yang tidak merata juga memperparah kondisi, di mana UMKM digital lebih mudah mendapatkan layanan fintech, sedangkan UMKM tradisional terkendala informasi, jaminan, dan dokumen hukum yang kurang lengkap, menghambat mereka untuk naik kelas.

 

Persaingan ketat di marketplace juga menyulitkan UMKM kecil untuk bersaing dengan perusahaan lebih besar yang memiliki modal kuat. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan dan program inklusif yang tidak hanya mendorong digitalisasi tapi juga meningkatkan kapasitas SDM dan akses ekonomi yang adil agar digitalisasi benar-benar dapat memberdayakan seluruh lapisan UMKM tanpa menciptakan ketimpangan baru.

 

Arah Analisis

 

Digitalisasi telah menjadi faktor penting dalam perubahan nyata di Desa Balun Ijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung seperti yang terlihat dari kegiatan UMKM yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha mereka. Misalnya dari hasil wawancara kami yaitu warung Yubyrubi Food and Drink adalah contoh bagaimana media sosial, termasuk Instagram, Facebook, dan WhatsApp, digunakan secara efektif untuk promosi.

 

Menurut pemiliknya, kehadiran di platform-platform tersebut sangat berpengaruh dan menunjukan efektivitas yang jelas, terbukti dari lonjakan pendapatan yang signifikan. Pemanfaatan teknologi pembayaran seperti QRIS dan transfer membuat transaksi lebih mudah bagi pelanggan tanpa ada rintangan.

 

Selanjutnya Food Bye Gena, yang menargetkan mahasiswa, menegaskan betapa pentingnya teknologi dalam operasional mereka, terutama dalam layanan pengiriman. Promosi melalui chat dan Direct Message di media sosial memudahkan mereka mencapai konsumen, serta memfasilitasi transaksi dengan QRIS sebagai pilihan pembayaran modern. Meski tantangan seperti cuaca buruk dapat menjadi hambatan, hal tersebut tidak berpengaruh pada efektivitas digitalisasi dalam penjualan mereka.

 

Adapun Angkringan Kito Kite memadukan promosi media sosial seperti Instagram, TikTok, dan WhatsApp dengan kolaborasi langsung bersama mitra untuk memperluas pasar mereka. Konten yang mereka tayangkan di platform digital berhasil menarik perhatian yang cukup besar, berdampak positif pada peningkatan pendapatan. Mereka meyakini bahwa teknologi sangat membantu, terutama bagi konsumen yang ingin memesan tanpa harus keluar rumah, sehingga layanan pengiriman menjadi solusi yang praktis.

 

Terakhir Warung Nasi Bakar juga merasakan dampak positif dari digitalisasi. Dengan opsi pembayaran QRIS dan tunai, maupun promosi melalui Instagram dan WhatsApp, mereka mampu memanfaatkan jaringan relasi yang luas untuk menyebarkan informasi produk dengan cepat dan efisien. Media sosial berfungsi sebagai alat utama yang mendukung penjualan mereka dalam komunitas yang saling terhubung erat.

 

Keempat UMKM ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan hanya sekadar soal teknologi canggih, tetapi juga sebagai alat yang memberdayakan usaha kecil di desa dengan cara yang sederhana namun sangat berpengaruh. Media sosial dan teknologi pembayaran digital seperti QRIS memudahkan transaksi, memperluas pasar, dan meningkatkan efisiensi operasional. Digitalisasi menciptakan peluang baru yang memungkinkan UMKM di desa untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam era ekonomi digital.

 

Pandangan ini menekankan bahwa digitalisasi pada usaha mikro di Desa Balun Ijuk adalah faktor kunci untuk memperkuat ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Pengembangan literasi digital dan akses terhadap teknologi harus terus didorong agar semua pedagang di desa bisa mengoptimalkan manfaat digitalisasi, membawa ekonomi desa menuju kemajuan yang lebih baik.

 

Kesimpulan

 

Digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di zaman marketplace dan platform social ecommerce telah menjadi langkah penting dan dikatakan telah berhasil untuk mengubah ekonomi dan sosial di Desa Balun Ijuk, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang dimana menciptakan kesempatan untuk memperluas pangsa pasar, meningkatkan efisiensi operasional, serta memungkinkan akses yang lebih baik.

 

Keberhasilan ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan dan jangkauan pasar yang lebih luas. Namun, UMKM ini pasti menghadapi berbagai tantangan ataupun hambatan seperti rendahnya pemahaman mengenai digital, infrastruktur yang terbatas, biaya distribusi yang tinggi, persaingan yang ketat, risiko keamanan siber, serta kesulitan dalam mengadopsi teknologi.

 

Untuk mengatasi masalah ini, perlu ada peningkatan kualitas produk, pemanfaatan media sosial, dan aktivitas pemasaran digital yang lebih baik. Bantuan terus menerus dari pemerintah dan sektor swasta melalui program pelatihan, pengembangan infrastruktur, serta promosi produk lokal sangat mendukung untuk diperlukan pertumbuhan UMKM di era digital.[] 

 

Penulis :

Azizah Nurul Shaffiyah Zahra, Devan Aryadi, Dewi Shinta, Nabila Rahmadani, Ningtyas Ganes Padmarani, Muhammad Refki Aldrianto, Okta Indriani (mahasiswa Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung) 

×
Berita Terbaru Update