TamiangNews.com, BABO -- Perjuangan Kepala sekolah dan guru MIS Al Kautsar Jambo Rambong untuk terus memajukan pendidikan untuk para murid-murid yang menimba ilmu di sekolahnya sungguh mengharukan.
Kamisem.S.Pd (foto) yang bercerita kepada TamiangNews.com Senin (24/07), mengaku perjuangan tak kenal lelah telah dijalaninya dalam memberikan pendidikan kepada anak didiknya selama ini.
“Saya tak kenal rasa lelah untuk terus mengajar dan memberikan mutu pendidikan yang sesuai standard yang ada di Indonesia, saya dan para guru yang ada di sini tak menghiraukan seberapa gaji yang kami dapat karena buat saya mengajar itu sebuah ibadah dan itu yang saya terapkan kepada seluruh guru yang ada di MIS Al Kautsar, walaupun terkadang kami merasa sedih dengan keadaan bangunan sekolah ini tapi itu tak menyurutkan semangat saya dan guru-guru yang ada disini", ujar Kamisem S.Pd.
Disambungnya lagi, "dulu saya diamanahkan almarhum orang tua saya agar tanah ini dibangun sebuah Madrasah Ibtidaiyah dan pada awalnya tanah ini adalah hutan yang berisikan batang sawit tetapi demi niat saya bahkan harus korbankan uang saya agar pendidikan agama yang menjadi dasar sebuah pendidikan bisa diajarkan kepada para murid, walaupun awalnya saya sempat pesimis tapi kehendak kedua orang tua saya hari ini bisa saya laksanakan dan dirasakan lebih kurang 97 murid yang ada. Saya sadari tak gampang membangun sebuah sekolah ditengah banyak nya sekolah-sekolah negeri yang ada di Kecamatan Bandar Pusaka ini, akan tetapi Allah berkehendak dengan menggunakan uang pribadi Alhamdulillah sekolah ini berdiri walaupun keadaannya saya akui tak layak sebagai tempat belajar mengajar, dan Saya terpanggil karena buat saya pendidikan agama adalah pendidikan yang wajib dan mendasar untuk anak usia dini.
Melihat perkembangan zaman yang semakin canggih apabila tidak di barengi dasar pendidikan agama maka ini bisa menjadi sebuah ancaman serius untuk para anak-anak usia dini. Sehingga saya terus berjuang walaupun saya harus me gorbankan uang pribadi tapi inilah bukti sebuah pengabdian untuk mencerdaskan anak bangsa, ujar Ibu kamisem dengan nada sendu.
Saat ditanyai TamiangNews.com, kenapa tidak mengajukan permohonan bantuan bangunan sekolah kepada pemerintah Aceh Tamiang?
Beliau menjawab “saya, guru-guru dan kepala sekolah sebelum saya sudah pernah mengajukan bantuan baik itu ke Dinas Pendidikan maupun Kemenag kabupaten Aceh Tamiang walaupun sampai hari ini belum ada pertanda akan dibangun”.
Hal senada juga di sampaikan Ketua Komite MIS Al Kautsar Sabda mengatakan, “saya terharu dan ikut merasakan pengorbanan dan perjuangan para guru-guru terutama kepala sekolah dan saya liat langsung. Kalau pagi ibu Kamisem jualan lontong sayur sebelum masuk sekolah dan ternyata hasilnya untuk ngebantu pembangunan sekolah ini”, ujar Sabda.
Saya sudah tidak bisa berkata-kata karena saya juga sudah rasakan susah nya memohon bantuan bahkan saya dengan kepala sekolah yang lalu sampai larut malam untuk mengurus bantuan tersebut, tapi inilah fakta yang ada kami dari komite kecewa dengan pemerintah dan DPRK Aceh Tamiang, sambung komite MIS Al Kautsar.
Pengamatan TamiangNews.com, terlihat kurangnya keseriusan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk terus berusaha memberikan bangunan yang layak untuk sebuah kegiatan belajar mengajar dan yang lebih parahnya lagi 9 anggota DPRK yang ada di daerah pemilihan (Dapil) III , 8 orang dari Kecamatan Kejuruan Muda dan 1 orang dari Kecamatan Tamiang Hulu yang menduduki kursi perwakilan rakyat, akan tetapi mengapa MIS Al Kautsar luput dari penglihatan, ini menjadi tanda tanya besar untuk terutama masyarakat yang ada di Jambo Rambung Kecamatan Bandar Pusaka. [] TN-W012
Kamisem.S.Pd (foto) yang bercerita kepada TamiangNews.com Senin (24/07), mengaku perjuangan tak kenal lelah telah dijalaninya dalam memberikan pendidikan kepada anak didiknya selama ini.
“Saya tak kenal rasa lelah untuk terus mengajar dan memberikan mutu pendidikan yang sesuai standard yang ada di Indonesia, saya dan para guru yang ada di sini tak menghiraukan seberapa gaji yang kami dapat karena buat saya mengajar itu sebuah ibadah dan itu yang saya terapkan kepada seluruh guru yang ada di MIS Al Kautsar, walaupun terkadang kami merasa sedih dengan keadaan bangunan sekolah ini tapi itu tak menyurutkan semangat saya dan guru-guru yang ada disini", ujar Kamisem S.Pd.
Disambungnya lagi, "dulu saya diamanahkan almarhum orang tua saya agar tanah ini dibangun sebuah Madrasah Ibtidaiyah dan pada awalnya tanah ini adalah hutan yang berisikan batang sawit tetapi demi niat saya bahkan harus korbankan uang saya agar pendidikan agama yang menjadi dasar sebuah pendidikan bisa diajarkan kepada para murid, walaupun awalnya saya sempat pesimis tapi kehendak kedua orang tua saya hari ini bisa saya laksanakan dan dirasakan lebih kurang 97 murid yang ada. Saya sadari tak gampang membangun sebuah sekolah ditengah banyak nya sekolah-sekolah negeri yang ada di Kecamatan Bandar Pusaka ini, akan tetapi Allah berkehendak dengan menggunakan uang pribadi Alhamdulillah sekolah ini berdiri walaupun keadaannya saya akui tak layak sebagai tempat belajar mengajar, dan Saya terpanggil karena buat saya pendidikan agama adalah pendidikan yang wajib dan mendasar untuk anak usia dini.
Melihat perkembangan zaman yang semakin canggih apabila tidak di barengi dasar pendidikan agama maka ini bisa menjadi sebuah ancaman serius untuk para anak-anak usia dini. Sehingga saya terus berjuang walaupun saya harus me gorbankan uang pribadi tapi inilah bukti sebuah pengabdian untuk mencerdaskan anak bangsa, ujar Ibu kamisem dengan nada sendu.
Saat ditanyai TamiangNews.com, kenapa tidak mengajukan permohonan bantuan bangunan sekolah kepada pemerintah Aceh Tamiang?
Beliau menjawab “saya, guru-guru dan kepala sekolah sebelum saya sudah pernah mengajukan bantuan baik itu ke Dinas Pendidikan maupun Kemenag kabupaten Aceh Tamiang walaupun sampai hari ini belum ada pertanda akan dibangun”.
Hal senada juga di sampaikan Ketua Komite MIS Al Kautsar Sabda mengatakan, “saya terharu dan ikut merasakan pengorbanan dan perjuangan para guru-guru terutama kepala sekolah dan saya liat langsung. Kalau pagi ibu Kamisem jualan lontong sayur sebelum masuk sekolah dan ternyata hasilnya untuk ngebantu pembangunan sekolah ini”, ujar Sabda.
Saya sudah tidak bisa berkata-kata karena saya juga sudah rasakan susah nya memohon bantuan bahkan saya dengan kepala sekolah yang lalu sampai larut malam untuk mengurus bantuan tersebut, tapi inilah fakta yang ada kami dari komite kecewa dengan pemerintah dan DPRK Aceh Tamiang, sambung komite MIS Al Kautsar.
Pengamatan TamiangNews.com, terlihat kurangnya keseriusan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk terus berusaha memberikan bangunan yang layak untuk sebuah kegiatan belajar mengajar dan yang lebih parahnya lagi 9 anggota DPRK yang ada di daerah pemilihan (Dapil) III , 8 orang dari Kecamatan Kejuruan Muda dan 1 orang dari Kecamatan Tamiang Hulu yang menduduki kursi perwakilan rakyat, akan tetapi mengapa MIS Al Kautsar luput dari penglihatan, ini menjadi tanda tanya besar untuk terutama masyarakat yang ada di Jambo Rambung Kecamatan Bandar Pusaka. [] TN-W012