TamiangNews.com -- Anemia Masih Menjadi Masalah Kesehatan Global yang dialami oleh negara berkembang maupun negara maju. Anemia yang banyak terjadi adalah difesiensi zat besi pada remaja putri. Anemia pada remaja dapat menurunkan konsentrasi dan prestasi belajar, serta mempengaruhi produktivitas. Selain itu, dalam waktu panjang penderita anemia berefek pada gangguan zat gizi besi ketika hamil, pemenuhan zat-zat gizi pada dirinya dan pada janin tidak terpenuhi sehingga jika tidak tertangani dengan baik akan berlanjut hingga dewasa dan berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat dan terjadinya resiko kematian maternal, prematur, BBLR, dan kematian perinatal.
Pemerintah juga memliki program suplementasi tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri dan WUS untuk penanggulangan anemia. Namun belum efektif mencapai strategi yang luas untuk menanggulangi anemia. Kemungkinana karena generasi skarang tidak menyukai makanan yang berbentuk suplemen atau obat. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan anemia agar tidak mempengaruhi status gizi.
Delima Citra Dewi Gunawan, dkk dalam penelitiannya, membuat suatu solusi yang kemungkinan besar disukai oleh banyak remaja yaitu penambahan Fe dalam susu fermentasi kulit buah naga, yang diharapkan dapat membantu penanggulangan anemia di Indonesia.
Bakteri yang digunakan dalam susu fermentasi ini merupakan bakteri probiotik yaitu strain bifidobacterium, lactobacillus. Probiotik memproduksi asam laktat saat fermentasi glukosa, produksi asam laktat ini menyebabkan pH kolon turun, sehingga jumlah bakteri jahat menurun. Hal ini bagus untuk tubuh, karena dengan meningkatnya jumlah probiotik dapat meningkatkan ketersediaan Fe.
Prebiotik seperti inulin dan frukto-oligosakarida (FOS) merupakan senyawa alami yang diperlukan oleh pencernaan untuk mendorong pertumbuhan mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan. Senyawa tersebut terdapat di Kulit buah naga.
Sedikitnya pemanfaatan kulit buah naga inilah yang menjadi pilihan peneliti untuk memanfaatkankan produksi susu fermentasi agar lebih ekonomis. Menurut Waladi, Johan VS, Hamzah F, 2015 inulin dan FOS kulit buah naga memiliki kandungan nutrisi seperti karbohidrat, lemak, protein dan serat pangan. Dan menurut Handayani, A.P dan A. Rahmawati, 2012, kulit buah naga merah ditemukan positif mengandung antosianin, senyawa alkaloid, steroid, saponin, tannin dan vitamin C. Sedangkan untuk fortifikasi besi yang digunakan adalah jenis NaFeEDTA. Kemampuannya dapat meningkatkan absorbsi besi dua hingga empat kali lebih baik.
Hasil penelitian ini cukup membeirikan kabar yang sangat positif bahwa konsumsi minuman susu fermentasi kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan fortifikan Fe (NaFeEDTA) sebanyak 100 ml/hari selama 3 minggu dapat meningkatkan kadar Hemoglobin dan status gizi secara signifikan pada kelompok perlakukan namun tidak pada kelompok kontrol.
Fortifikasi Fe minuman susu fermentasi kulit buah naga merah dapat menjadi makanan fungsional yang baik dikonsumsi pada saat menstruasi dan dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan anemia serta dapat membantu memperbaiki status gizi pada remaja putri (Delima Citra Dewi Gunawan, dkk, 2021).***

