Notification

×

Iklan

Iklan

Pentingnya Orang Tua Mengetahui Fase-Fase Perkembangan serta Pertumbuhan Anak

Senin, 19 Juni 2023 | Juni 19, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-19T16:46:27Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Muslichatus Sa’diyah (Foto : IST)

Sebagai orang tua, anda pasti sering mendengar tentang perkembangan serta pertumbuhan anak, yang mana tumbuh kembang anak itu sangat penting untuk dipantau. Tetapi yang dimaksud dengan perkembangan serta pertumbuhan anak ialah perubahan fisik, pikiran, linguistik, serta emosional anak yang terjadi sejak anak yang baru lahir hingga awal masa dewasanya nanti. Banyak sekali faktor yang mempengaruhui perkembangan anak, salah satunya yaitu faktor genetik yang diturunkan oleh orang tua anak tersebut. Namun juga bisa dari faktor eksternal yaitu lingkungan sekitarnya. 


Setiap orang memiliki karakteristik dalam berkembang. Misalnya mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, terjatuh pada permainan fantasi pada masa kanak-kanak serta belajar mandiri pada usia remaja. Sebagaimana pengertian tersebut dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses, yaitu termasuk proses biologis, proses sosial, serta proses kognitif. 


Dalam proses biologis terdiri dari perubahan-perubahan fisik individu. Seperti gen yang diwarisi dari orang tua, penambahan tinggi serta berat badan, perkembangan otak, keterampilan motorik, dan perubahan-perubahan hormone pasa masa puber yang mana dapat mencerminkan peranan proses-proses biologis dalam perkembangan. Pada proses sosial terdiri dari  perubahan-perubahan yang terjadi pada hubungan individu dengan orang lain, perubahan-perubahan dalam emosional serta perubahan-perubahan dalam kepribadiannya. 


Senyuman bayi sebagai respon terhadap sentuhan ibunya, sikap agresif anak laki-laki terhadap teman mainnya, kewaspadaan seorang gadis terhada lingkungannya dapat mencerminkan peranan proses sosial dalam perkembangan anak. Sedangkan untuk proses kognitif meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada individu mengenai kecerdasan, bahasa, serta pemikiran. Mengamati gerakan mainan bayi yang digantung, menghubungkan dua kata menjadi kalimat, memecahkan soal-soal matematik, dan menghafal puisi, mencerminkan peranan proses-proses kognitig dalam perkembangan anak. 


Perlu digaris bawahi bahwa ketiga proses diatas memiliki hubungan yang erat. Dimana pada setiap individu akan mengetahui bagaimana proses sosial membentuk proses kognitif. Dengan mempelajari berbagai proses yang mempengaruhi perkembangan anak dapat  membantu dan memudahkan sehinggga dapat tetap mempelajari berbagai proses yang mempengaruhi perkembangan anak dengan tetap mengingat bahwa individu tersebut sedang mempelajari tentang perkembangan anak yang terintegrasi sebagai manusia seutuhnya dan memiliki kesatuan jiwa dan raga. 


Perubahan pada perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis, sosial, dan kognitif. Proses-proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung pada keseluruhan siklus hidupnya. Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Menurut pendapat Santrok dan Yussen ada lima fase yaitu: fase prenatal (saat masih dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir, dan yang terakhir fase remaja. Perkiraan waktu ditentukan pada setiap fase untuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir. 


Pertama, fase prenatal (saat masih dalam kandungan). Pada fase ini terletak pada masa pembuahan dan masa kelahiran. Dimana pada saat itu terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otal, dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu yang kurang lebih sembilan bulan. 


Kedua, fase bayi. Perkembangan pada fase ini berlangsung sejak lahir hingga 18 atau 24 bulan. Pada masa ini semua bergantung kepada orang tua. Karena banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensorik motorik dan sosialisasi. Selain itu pada fase ini bayi dilatih untuk mulai mengetahui waktu dan tempat untuk mereka buang air kecil dan buang air besar istilah tersebut “toilet training”. Dengan cara melatih mereka untuk buang air kecil sebelum tidur serta bangun tidur. Hal ini dikarenakan untuk menghindari anak “mengompol”. 


Ketiga, fase kanak-kanak awal. Fase ini merupakan fase perkembangan atau masa pra sekolah yang berlangsung sejak masa bayi hingga 5 atau 6 tahun serta diakhiri pada saat memasuki kelas satu sekolah dasar. Pada fase ini mereka belajar untuk mandiri melakukan banyak hal serta mengembangkan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Saat fase ini kanak-kanak berusaha untuk berlatih terampil berbicara, sehingga akan didapati mereka melakukan monolog atau berbicara sendiri yang seolah-olah sedang berbicara dengan orang lain. 


Keempat, fase kanak-kanak tengah dan akhir. Fase perkembangan yang berlangsung kira-kira sejak umur 6 hingga 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Pada masa ini anak-anak mulai menguasai keterampilan-keterampilan dasar menulis, berhitung serta membaca. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, serta pengendalian diri sendiri bertambah pula.


Kelima, fase remaja. Fase remaja merupakan masa perkembangan transisi dari kanak-kanak ke masa dewasa awal, yang mulai kira-kira dari umur 10 hingga 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti adanya perubahan diarea tertentu, dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukannya upaya-upaya untuk belajar mandiri serta pencarian identitas diri. Pemikirannya lebih abstrak, idealis, serta logis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga. Awal masa remaja pada anak laki-laki dimulai dengan “mimpi” yang didalam kehidupan nyata ditandai dengan ngompol. 


Pada saat ini para ahli perkembangan tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan berakhir pada fase ini. Maka dari itu mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat. Jadi para orang tua wajib memantau perkembangan serta pertumbuhan setiap anaknya. Karena berbeda umur sudah berbeda pertumbuhan serta perkembangannya. Oleh hal ini orang tua juga harus memantau pergaulan anaknya agar anaknya tidak salah bergaul. Karena pergaulan yang salah pada anak dapat menganggu perkembangan serta pertumbuhan anak.[]


Pengirim :

Muslichatus Sa’diyah, Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, email : muslichatussadiyah@gmail.com

×
Berita Terbaru Update