Notification

×

Iklan

Iklan

Bersama-sama Mengakhiri Budaya Bullying untuk Menjaga Kesejahteraan Mental Anak-anak dan Remaja

Sabtu, 13 April 2024 | April 13, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-13T05:57:04Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto : ILUSTRASI

Tulisan ini berawal dari maraknya kasus bullying yang terjadi di Indonesia baik di kalangan anak-anak hingga remaja. Bullying bukanlah sekedar candaan yang dapat diabaikan, tetapi merupakan ancaman serius bagi kesejahteraan mental dan emosional generasi muda. Budaya bullying sangat merugikan korban karena bisa berdampak buruk pada kesehatan mental korban, menghilangkan kepercayaan diri korban sehingga menciptakan ketakukan dan hal ini akan menghambat perkembangan individu. Bullying seringkali terjadi di lingkungan sekolah, sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk menuntut ilmu, tetapi dengan adanya tindak bullying korban akan merasa tertekan, takut, dan tidak nyaman.


Mengapa bullying bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya bullying termasuk : kekurangan empati, beberapa pelaku tindak bullying mungkin tidak peka atau tidak memahami perasaan orang lain dan mungkin mereka tidak dapat memahami bagaimana tindakan mereka akan berdampak buruk pada korban. Penguatan perilaku perundungan juga dapat berasal dari lingkungan sekitar pelaku perundungan. Pelaku perundungan dapat merasa terdorong untuk melakukan perilaku mereka, misalnya, jika teman atau kelompok sosial mereka menyetujui atau bahkan mendorong perundungan.lalu ada juga yang disebabkan oleh adanya masalah pribadi yaitu terkadang pelaku mempunyai masalah pribadi atau emosional yang belum terselesaikan, mereka dapat melampiaskan kebencian atau kejengkelan mereka melalui perundungan. 


Kini seiring berkembangnya teknologi, terutama dalam hal media sosial dan komunikasi digital, bentuk-bentuk bullying telah berkembang dan meluas ke dalam dunia maya. Melalui pesan teks, komentar yang dilontarkan oleh pelaku dapat dengan mudah menyebar dan mengintimidasi target mereka tanpa perlu berhadapan secara langsung. Namun, tidak semua dampak teknologi terkait dengan kasus bullying berdampak negatif. Media sosial dapat digunakan sebagai platform untuk memerangi bullying, sebagai contoh kini media sosial memiliki fitur pelaporan dan pembatasan yang memngkinkan pengguna melaporkan perilaku yang merugikan.  Media sosial juga dapat membantu mengumpulkan bukti terkait tindakan bullying dan menyampaikan laporan kepada pihak yang berwenang. Media sosial terus mengembangkan fitur fitur mereka untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua pengguna. 


Lalu bagimana cara yang dapat dilakukan untuk mengakhiri budaya bullying? Mengakhiri budaya bullying dapat dilakukan melalui beberapa strategi, yang pertama yaitu menyediakan pendidikan tentang bullying dengan cara menjelaskan apa itu bullying dan dampaknya, yang kedua dengan cara melakukan pengaturan media sosial yaitu pengguna dapat mengatur privasi, blokir, dan melaporkan akun atau konten yang melakukan bullying. Guru memiliki peran penting untuk mencegah bullying yaitu dengan mengadakan sosialisasi mengenai cara mencegah dan mengatasi bullying di lingkungan sekolah. Guru memiliki tanggung jawab untuk mengawasi bagaimana siswa berinteraksi satu sama lain di dalam kelas. Guru dapat mengidentifikasi dan menghentikan situasi perundungan sebelum memburuk dengan secara aktif memantau dan mengevaluasi perilaku siswa.


Mari kita tingkatkan kesadaran akan dampak negatif bullying dan bersatu untuk menghentikaannya. Perlihatkan sikap yang menghargai perbedaan, empati,  dan menentang segala  bentuk perilaku agresif atau menyakiti orang lain. Suasana yang lebih aman dan mengundang dapat dicapai dengan mengambil langkah kecil untuk membantu teman-teman kita dan menumbuhkan budaya inklusif. Tunjukan kepada generasi muda bahwa kebaikan dan empati selalu menjadi pilihan yang tepat. Mari kita bersama-sama menjadi bagian dari perubahan positif dengan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah dan mengatasi bullying.[]


Pengirim :

Riska Yuniantari, mahasiswi Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta, Hp/WA : 0896495030XX 

×
Berita Terbaru Update