Notification

×

Iklan

Iklan

Kepemimpinan dalam Manajemen Pendidikan Islam :Fungsi dan Peranannya

Jumat, 23 Mei 2025 | Mei 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-23T04:00:00Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/Ilustrasi

Kepemimpinan merupakan salah satu elemen penting dalam menentukan arah, tujuan, serta keberhasilan suatu institusi, termasuk dalam konteks pendidikan. Dalam konteks pendidikan Islam, kepemimpinan tidak terbatas pada aspek administrasi saja, melainkan juga mencakup aspek spiritual, moral, dan intelektual yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Pemimpin dalam pendidikan Islam diharapkan mampu menjadi teladan, mengarahkan, membimbing, serta memfasilitasi proses pembelajaran dan pengembangan karakter peserta didik berdasarkan prinsip Quran dan Sunnah.

 

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung-jawaban atas apa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari & Muslim). Seorang pemimpin bertanggung jawab terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Hal ini membuktikan bahwa seorang pemimpin pendidikan harus memiliki tanggung jawab besar dalam mengarahkan dan membimbing peserta didik menuju pengembangan diri yang optimal, baik secara akademis maupun spiritual. Salah satu perantara yang dapat dianggap sebagai sarana fasilitas komunikasi dan ekspresi nilai-nilai kepemimpinan adalah sebuah lembaga. Lembaga ini, baik formal maupun informal, memberikan wadah bagi pemimpin untuk mengomunikasikan visi, misi, dan nilai-nilai mereka kepada masyarakat.

 

1. Definisi Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan Islam

 

Secara etimologis kata leadership berasal dari kata ”to lead” yang artinya memimpin, Dari kata ini melahirkan kata leader artinya pemimpin, dan istilah leadership yang artinya kepemimpinan. Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Perbedaan dalam gaya kepemimpinan justru dapat menghasilkan sinergi yang positif, seperti munculnya karakteristik unik yang membedakan seorang pemimpin dari pemimpin sebelumnya. Sementara itu, kepemimpinan dalam Islam tidak terbatas pada peran dalam satu lembaga saja, melainkan mencakup kemampuan untuk menjadi teladan bagi orang lain. Hal ini dimungkinkan karena pemimpin tersebut memiliki pemahaman agama yang luas dan mendalam, serta menunjukkan kecakapan dalam mengamalkannya.

 

Kepemimpinan tidak bisa dilepaskan dari manajemen. Sebab efektivitas pencapaian tujuan organisasi sangat tergantung kepada efektifitas kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Sedangkan manajemen merupakan proses pencapaian tujuan dalam lingkup kelompok. Di dalamnya terdapat banyak aktivitas yang beragam namun mengarah kepada satu tujuan yang sama.

 

2. Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam

 

Dalam kepemimpinan, pengendalian merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen. Pengendalian ini bertujuan agar pemimpin dapat memperoleh respons yang sesuai dari seluruh anggota kelompok atau organisasi. Selain itu, jika organisasi memiliki program kerja, maka respons tersebut harus diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan dalam program tersebut.

 

Pada konteks pendidikan Islam, kepemimpinan memiliki peran yang sangat penting dalam mengarahkan, membina, dan mengembangkan seluruh proses pendidikan agar sesuai dengan nilai-nilai Islam. Seorang pemimpin dalam pendidikan Islam tidak hanya berperan sebagai pengatur dan pengendali, tetapi juga sebagai teladan dalam akhlak, spiritualitas, dan ilmu pengetahuan.

 

Beberapa fungsinya mencakup:

a. Mengatur arah dan tujuan pendidikan sesuai dengan ajaran islam. Pemimpin dalam pendidikan Islam bertanggung jawab untuk memastikan bahwa visi, misi, dan seluruh kegiatan pendidikan mengarah pada pembentukan insan yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Tujuan pendidikan tidak semata mengejar keberhasilan akademik, tetapi juga pembentukan karakter Islami berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Pemimpin harus memastikan bahwa kurikulum, metode, dan kebijakan pendidikan mendukung tercapainya tujuan ini.

 

b. Membimbing dan memotivasi pendidik serta peserta didik. Seorang pemimpin pendidikan Islam berperan sebagai pembimbing (murabbi) yang tidak hanya memberi arahan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi. Ia bertugas memotivasi guru dan siswa untuk meningkatkan kualitas diri dalam aspek keilmuan dan keislaman. Pemimpin juga harus mampu menciptakan semangat kerja, loyalitas, dan komitmen terhadap nilai-nilai Islam melalui pendekatan yang humanis dan penuh keteladanan.

 

c. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap proses belajar mengajar. Fungsi pengawasan atau kontrol adalah bagian penting dari kepemimpinan. Dalam pendidikan Islam, pemimpin harus aktif melakukan evaluasi terhadap efektivitas pembelajaran, kedisiplinan guru dan siswa, serta implementasi nilai-nilai Islam di sekolah. Pengawasan ini tidak bersifat otoriter, melainkan lebih bersifat membina (ta'dib), sehingga ketika ada kekurangan, pemimpin membantu memperbaiki dengan pendekatan yang bijaksana dan konstruktif.

 

3. Peran Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam

 

Peran kepemimpinan diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan dilakukan oleh seseorang sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin. Ada tiga peran utama seorang pemimpin yaitu: salah satunya adalah peran yang bersifat interpersonal. Dalam peran ini, seorang pemimpin diharapkan mampu hadir dalam berbagai acara resmi sebagai representasi organisasi, memberikan arahan dan bimbingan kepada anggota tim, serta menjaga hubungan kerja yang harmonis dan produktif dengan bawahannya.

 

Selain itu, pemimpin juga menjalankan peran informasional. Dalam peran ini, pemimpin berfungsi sebagai pengumpul, penyaring, dan penyebar informasi kepada bawahan. Ia juga bertindak sebagai juru bicara organisasi, menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak internal maupun eksternal.

 

Pemimpin juga memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan. Dalam menjalankan peran ini, seorang pemimpin dituntut untuk berupaya secara aktif dalam memperbaiki dan mengembangkan unit kerja atau organisasi yang dipimpinnya. Ia harus memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang muncul selama proses kerja berlangsung. Selain itu, pemimpin juga bertanggung jawab dalam mengelola berbagai sumber daya, termasuk sumber daya manusia, anggaran, dan sarana pendukung lainnya, agar dapat digunakan secara efektif dan efisien.

 

Penutup

 

Kepemimpinan dalam pendidikan Islam merupakan elemen krusial yang tidak hanya mencakup aspek administratif, tetapi juga spiritual, moral, dan intelektual. Kepemimpinan tidak bisa dilepaskan dari manajemen. Sebab efektivitas pencapaian tujuan organisasi sangat tergantung kepada efektifitas kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin di lingkungan pendidikan Islam harus mampu menjadi teladan, membimbing, dan mengarahkan proses pembelajaran sesuai dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah.

 

Fungsi kepemimpinan mencakup pengaturan arah pendidikan, pembinaan moral peserta didik, evaluasi kegiatan belajar, serta penciptaan lingkungan belajar yang Islami. Selain itu, peran pemimpin meliputi aspek interpersonal, informasional, dan pengambilan keputusan strategis yang mendorong kemajuan lembaga pendidikan secara efektif dan berkelanjutan. Kepemimpinan yang baik akan menciptakan sinergi antara visi Islam dan praktik pendidikan, serta menghasilkan generasi yang unggul dalam iman, ilmu, dan akhlak.[]

 

Penulis :

Alya Najwa Salsabila, Mahasiswi  Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Semester 4 Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta 

×
Berita Terbaru Update