![]() |
Foto/ILUSTRASI |
Kata management berasal dari bahasa Latin, yaitu mano yang berarti tangan. Kata mano berkembang menjadi manus yang berarti bekerja berkali-kali dengan menggunakan tangan. Seiring berjalannya waktu, kata manus ditambahi imbuhan agere yang berarti melakukan sesuatu dan terbentuklah kata managiare yang mengandung arti melakukan sesuatu berkali-kali dengan menggunakan tangan-tangan. Secara terminologis, manajemen dapat dipandang sebagai serangkaian tugas dan tanggung jawab yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan aktivitas organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen juga adalah proses sosial yang melibatkan interaksi antara individu-individu dalam organisasi. Hubungan sosial, komunikasi, dan dinamika kelompok dianggap sebagai faktor-faktor penting dalam mencapai tujuan bersama.
Pendidikan adalah upaya pembentukan karakter manusia yang melibatkan suatu proses panjang dengan hasil yang tidak selalu dapat diukur secara instan, berbeda dengan pembuatan benda mati yang dapat diatur sesuai keinginan pembuatnya. Pendidikan Islam bersumber pada nilai-nilai agama yang tidak hanya menanamkan sikap hidup yang tecermin dari nilai-nilai tersebut, tetapi juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan yang sejalan dengan landasan-nilai Islam. Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam membentuk karakter peserta didik. Selain penguasaan ilmu pengetahuan, pendidikan ini juga berfokus pada internalisasi nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat menjadi individu yang bermanfaat dan berkontribusi positif bagi masyarakat, dengan moral dan spiritualitas yang kokoh.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pendidikan Islam merupakan suatu proses yang melibatkan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki baik itu berasal dari umat Islam, lembaga pendidikan, maupun aspek-aspek lainnya, baik perangkat keras maupun lunak. Manajemen pendidikan islam sendiri berarti sebagai suatu upaya sadar yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan tujuan yang sama terkait perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pemantauan pendidikan berbasis keislaman. Pada pelaksanaan pendidikan manajemen dibutuhkan dalam membentuk pola dalam merancang agar dapat mencapai pendidikan yang berdampak dalam kebermanfaatan. Proses ini melibatkan kerja sama yang efektif dan efisien antarindividu dan kelompok. Pemanfaatan sumber daya ini tidak hanya bersifat material, melainkan juga mencakup nilai-nilai spiritual, moral, dan kultural yang menjadi landasan ajaran Islam.
Pada Era digital ini telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Dalam konteks pendidikan Islam, penting untuk memahami bagaimana teknologi dapat digunakan secara efektif tanpa mengorbankan nilai-nilai Islami yang mendasarinya. Namun, adopsi teknologi dalam pendidikan Islam tidak selalu berjalan mulus. Terdapat berbagai hambatan dan masalah yang harus dihadapi oleh lembaga pendidikan Islam. Maka tantangan tersebut menuntut adanya strategi manajemen yang efektif dalam mengelola pendidikan Islam agar tetap relevan dan berkualitas di tengah dinamika zaman yang terus berubah.
Penerapan Teknologi Digital dalam Manajemen Pendidikan Islam
Sebagian besar lembaga pendidikan Islam yang menjadi objek penelitian telah mengadopsi teknologi digital dalam berbagai aspek manajemen pendidikan. Misalnya, platform e-learning telah diimplementasikan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dan hybrid, terutama selama pandemi COVID-19. Penggunaan teknologi digital dalam pendidikan Islam telah memperluas akses terhadap pendidikan,memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan personalisasi.
Namun, tidak semua lembaga berhasil dalam penerapan teknologi ini. Beberapa lembaga menghadapi kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sistem manajemen mereka. Tantangan utama yang dihadapi meliputi keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah terpencil, dan kurangnya pelatihan bagi tenaga pendidik dalam memanfaatkan teknologi secara optimal. Kendala ini menegaskan pentingnya dukungan pemerintah dan kebijakan yang mendukung pembangunan infrastruktur dan pengembangan kompetensi digital di seluruh wilayah.
Tantangan Manajemen Pendidikan Islam di Era Digital
1. Tantangan Teknologi
Perubahan teknologi yang cepat memerlukan adaptasi yang cepat pula dari institusi pendidikan Islam. Infrastruktur teknologi yang kurang memadai dan kurangnya keterampilan teknologi di kalangan pendidik menjadi hambatan dalam mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
2. Tantangan Kurikulum
Kurikulum pendidikan Islam perlu diperbarui secara berkala untuk mengakomodasi perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum yang tidak relevan dengan kondisi saat ini dapat menghambat proses pembelajaran.
3. Tantangan Sumber Daya Manusia
Pendekatan pembelajaran yang berbasis teknologi memerlukan keterampilan baru dari para pendidik. Pelatihan dan pengembangan keterampilan yang tidak memadai dapat menghambat implementasi teknologi dalam pembelajaran.
4. Tantangan Keterbatasan Akses
Tidak semua peserta didik memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Disparitas akses dapat mengakibatkan kesenjangan dalam pembelajaran.
5. Tantangan Manajemen Informasi
Pengelolaan data dan informasi pendidikan yang efektif dan aman menjadi penting dalam era digital ini. Kurangnya keamanan dan ketidakmampuan untuk memanfaatkan data secara efektif dapat menghambat pengambilan keputusan yang tepat.
6. Tantangan Etika dan Moral
Penggunaan teknologi dalam pembelajaran juga menimbulkan tantangan terkait dengan etika dan moral. Konten yang tidak sesuai dan kurangnya pengawasan dapat merusak moral peserta didik.
7. Tantangan Perubahan Peran Guru
Peran guru berubah dalam konteks pembelajaran yang berbasis teknologi. Guru perlu berperan sebagai fasilitator pembelajaran, bukan hanya sebagai pemberi informasi.
8. Tantangan Ketersediaan Konten
Konten pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan nilai-nilai Islam perlu tersedia dalam jumlah yang cukup untuk mendukung pembelajaran yang efektif.
Strategi Menghadapi Tantangan Manajemen Pendidikan Islam di Era Digital
1. Pengembangan Kurikulum Berbasis Teknologi
Institusi pendidikan Islam telah mengembangkan kurikulum yang mengintegrasikan teknologi dalam setiap aspek pembelajarannya. Kurikulum tersebut dirancang untuk memastikan bahwa peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan teknologi yang diperlukan dalam era digital.
2. Pelatihan dan Pengembangan SDM
Para pendidik mendapatkan pelatihan dan pengembangan keterampilan teknologi secara teratur. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menggunakan teknologi dalam pembelajaran.
3. Infrastruktur Teknologi yang Memadai
Institusi pendidikan Islam telah meningkatkan infrastruktur teknologi mereka, termasuk penyediaan akses internet yang cepat dan perangkat teknologi yang memadai untuk mendukung pembelajaran berbasis digital.
4. Pengelolaan Informasi yang Efektif
Institusi pendidikan Islam telah mengimplementasikan sistem pengelolaan informasi yang efektif untuk mengelola data dan informasi pendidikan. Hal ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dan efisien.
5. Pengawasan Konten dan Etika
Institusi pendidikan Islam telah memperhatikan pengawasan konten dan etika dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Mereka telah mengembangkan pedoman etika yang jelas dan melakukan pemantauan secara teratur untuk memastikan bahwa konten yang disampaikan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
6. Peran Guru sebagai Fasilitator Pembelajaran
Guru di institusi pendidikan Islam telah berperan sebagai fasilitator pembelajaran yang menginspirasi dan mendorong peserta didik untuk belajar mandiri. Mereka juga telah menggunakan teknologi untuk memfasilitasi kolaborasi antara peserta didik dan membangun komunitas pembelajaran yang inklusif.
Dampak Penerapan Strategi Manajemen Pendidikan Islam di Era Digital
1. Peningkatan Kualitas Pembelajaran
Integrasi teknologi dalam pembelajaran telah meningkatkan interaktifitas dan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Hal ini telah meningkatkan efektivitas pembelajaran dan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran.
2. Peningkatan Aksesibilitas
Penerapan teknologi dalam pendidikan Islam telah meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi masyarakat yang terpencil atau memiliki keterbatasan akses fisik. Peserta didik dapat mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja melalui platform online.
3. Pengembangan Keterampilan Teknologi
Peserta didik dan pendidik telah mengembangkan keterampilan teknologi yang diperlukan dalam era digital. Mereka menjadi lebih terampil dalam menggunakan berbagai aplikasi dan platform digital untuk keperluan pendidikan.
4. Efisiensi Pengelolaan Pendidikan
Penggunaan teknologi dalam pengelolaan pendidikan telah meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data dan informasi, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan cepat.
5. Pengembangan Model Pembelajaran Baru
Penerapan teknologi dalam pendidikan Islam telah memungkinkan pengembangan model pembelajaran baru, seperti pembelajaran jarak jauh (daring) dan blended learning, yang dapat meningkatkan fleksibilitas dan efektivitas pembelajaran.
6. Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik
Pelatihan dan pengembangan keterampilan teknologi bagi tenaga pendidik telah meningkatkan kualitas pengajaran mereka. Mereka menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi pembelajaran.
7. Peningkatan Keterlibatan Orang Tua
Orang tua juga menjadi lebih terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka melalui teknologi. Mereka dapat mengakses informasi tentang perkembangan pendidikan anak-anak mereka secara real-time melalui platform online.
Penutup
Manajemen pendidikan Islam merupakan suatu proses yang melibatkan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki baik itu berasal dari umat Islam, lembaga pendidikan, maupun aspek-aspek lainnya, baik perangkat keras maupun lunak.
Penggunaan teknologi digital dalam pendidikan Islam telah memperluas akses terhadap pendidikan, memungkinkan pembelajaran yang lebih fleksibel dan personalisasi.
Dalam era digital, manajemen pendidikan Islam dihadapkan pada berbagai tantangan yang meliputi teknologi, kurikulum, keterampilan SDM, aksesibilitas, manajemen informasi, etika, peran guru, dan ketersediaan konten. Namun, dengan menerapkan strategi manajemen yang efektif, institusi pendidikan Islam dapat mengatasi tantangan tersebut dan meningkatkan kualitas pendidikan secara signifikan.
Implementasi strategi manajemen seperti pengembangan kurikulum berbasis teknologi, pelatihan dan pengembangan keterampilan SDM, infrastruktur teknologi yang memadai, pengelolaan informasi yang efektif, pengawasan konten dan etika, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran, dan ketersediaan konten berkualitas telah memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan Islam di era digital.
Dampak dari penerapan strategi manajemen tersebut antara lain peningkatan kualitas pembelajaran, peningkatan aksesibilitas, pengembangan keterampilan teknologi, efisiensi pengelolaan pendidikan, pengembangan model pembelajaran baru, peningkatan kualitas tenaga pendidik, dan peningkatan keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka.
Dengan demikian, penerapan strategi manajemen yang tepat dalam pendidikan Islam di era digital tidak hanya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pendidikan, tetapi juga mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan dan tuntutan zaman yang terus berkembang.[]
Penulis :
Anisa’, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani Yogyakarta, Dosen Pengampu : Qiyadah Robbaniyah, M.Pd.I