Foto/Ilustrasi
Gen Z sering menjadi topik hangat pembicaraan di berbagai platform media sosial. Mulai dari soal pekerjaan, percintaan, hingga soal politik. Sayangnya, Gen Z juga sering kali mendapatkan cap negative, di contohkan sebagai gambaran generasi yang lemah, instan, dan tidak punya daya juang yang semangat.
Di tengah arus informasi yang sangat deras, Gen Z juga sering kali terjebak dalam penyebaran informasi palsu atau hoaks. Tak jarang, mereka langsung mempercayai satu sumber informasi tanpa memverifikasi kebenarannya terlebih dahulu. Hal ini menjadi miris, mengingat sebagian besar pengguna media sosial saat ini berasal dari generasi ini.
Gen Z sering kali dianggap sebagai generasi yang apolitis, atau tidak punya kepedulian terhadap isu sosial dan politik. Meskipun belum ada data pasti yang bisa mengukur hal ini secara konkret, benarkah anggapan tersebut?
Kalau kita lihat lebih dekat, belum tentu itu sepenuhnya benar. Bisa jadi, anggapan tersebut muncul hanya karena generalisasi yang terlalu cepat. Memang, ada sebagian Gen Z yang lebih memilih bersantai di kamar, scroll TikTok, atau asyik dengan dunia hiburan digital. Namun, itu bukan berarti semua Gen Z tidak peduli terhadap isu-isu penting.
Faktanya, banyak juga Gen Z yang peduli terhadap isu sosial dan politik. Mereka aktif menyuarakan pendapatnya tentang hak asasi manusia, krisis iklim, ketimpangan ekonomi, hingga keadilan sosial. Media sosial seperti X (Twitter) dan Instagram sering mereka manfaatkan sebagai ruang untuk menyampaikan keresahan, menyuarakan pendapat, dan bahkan menggerakkan kampanye sosial..
Gen Z menjadikan media sosial sebagai ruang aktivitas mereka untuk menyuarakan dan memperjuangkan isu-isu sosial serta politik. Di ranah digital yang seperti saat ini, Gen Z mencoba menuangkan keresahan mereka yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Di era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi medan perjuangan Gen Z dalam membentuk opini publik. Kampanye sosial kreatif yang digagas anak muda sering kali berawal dari unggahan di media sosial. Melalui platform tersebut, mereka mampu menjangkau lebih banyak orang dan menggalang dukungan publik yang lebih luas terhadap isu yang mereka perjuangkan.
Membicarakan Gen Z memang tidak ada habisnya. Setiap generasi pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Karena itu, sebagai generasi yang lebih tua atau berbeda, sudah seharusnya kita mendukung dan membimbing generasi penerus ini, bukan malah meremehkan atau menjatuhkan mereka.[]
Penulis :
Reisya Ananda Sabrina, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang