Notification

×

Iklan

Iklan

“Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa-Apa”: Buku yang Memeluk Luka-Luka Kita

Jumat, 27 Juni 2025 | Juni 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-27T03:59:39Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/Google

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan, banyak orang terutama pada generasi muda yang merasakan kegelisahan, keterasingan, dan kebingungan dalam proses menjadi dewasa. Buku yang berjudul Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa-Apa karya Ulnyangyi hadir sebagai jawaban emosional atas keresahan-keresahan yang dirasakan. Buku ini bukan novel fiksi biasa, melainkan Kumpulan kalimat yang menyuarakan realitas tumbuh dewasa dengan jujur, apa adanya, dan menyentuh hati.

 

Sebagai pembaca, saya merasa buku ini seperti seorang teman yang memahami tanpa harus menghakimi. Judulnya saja sudah menarik perhatian Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa-Apa merupakan sebuah kalimat yang kontras dengan ekspektasi Masyarakat, bahwa sebagai orang dewasa harus selalu tahu apa yang sedang dilakukan dan akan mereka lakukan. Melalui tulisan-tulisannya ini, Ulnyangyi mematahkan anggapan itu dan menyuarakan bahwa menjadi dewasa adalah sebuah proses yang panjang, sering kali menyakitkan, dan tidak selalu disertai dengan pemahaman utuh tentang dunia maupun diri sendiri.

 

Salah satu kekuatan utama buku ini adalah kejujuran penulis dalam menyampaikan perasaannya. Sang penulis tidak berusaha untuk terdengar bijak atau sok tahu. Ia mengakui kebingungan, rasa takut, luka dari hubungan yang gagal, dan tekanan hidup yang datang silih berganti. Buku ini memberikan Solusi seperti memberi ruang bagi pembaca untuk mengakui emosi-emosi mereka yang sering dipendam atau dianggap lemah oleh lingkungannya.

 

Buku ini terbagi dalam beberapa bagian, yang masing-masing membahas tema seperti pencarian jati diri, rasa kehilangan, cinta, dan fase-fase emosional dalam menjalani kehidupan. Bahasa yang digunakan juga sangat sederhana, tetapi justru itu yang membuat buku ini terasa dekat dan tulus.  

 

Di dalam buku ini banyak kutipan pendek yang menyentuh hati, bahkan terasa seperti mewakili isi hati sang pembaca. Misalnya: “menjadi orang dewasa bukan berarti menjadi orang sempurna, mereka hanya terbiasa.” Kalimat seperti ini mengandung makna yang sangat dalam.

 

Buku ini juga memiliki keterbatasan. Karena bersifat sangat personal, buku ini mungkin tidak cocok untuk pembaca yang mencari alur cerita yang utuh atau konflik yang kompleks. Beberapa bagian kalimat memberikan dampak emosional yang sama kuatnya. Tapi menurut saya, justru dalam ketidak sempurnaannya itulah buku ini terasa jujur dan manusiawi.

 

Dari sisi visual, buku ini juga cukup menarik. Ilustrasi-ilustrasi kecil yang menyertai tulisan memberi kesan hangat dan personal, seolah-olah penulis ingin berbicara langsung kepada si pembaca. Penataan teks yang tidak selalu linear kadang berupa puisi, kadang hanya satu paragraf pendek, membuat buku ini terasa seperti catatan harian emosional yang intim. Yang membuat Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa-Apa  berbeda dari banyak buku motivasi atau self-help lainnya untuk tidak tergesa-gesa dalam memberikan jawaban.  

 

Ulnyangyi tidak menawarkan "jalan keluar" dari setiap masalah, tapi justru mengajak pembaca untuk berdamai dengan ketidaktahuan, ketidaksempurnaan, dan luka yang belum sembuh. Buku ini lebih seperti pelukan daripada nasihat dan kadang itulah yang lebih dibutuhkan.

 

Buku Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa-Apa bacaan yang cocok untuk dibaca siapa saja yang merasa lelah, bingung, atau merasa tertinggal dalam hidupnya. Ini bukan buku yang menggurui, tetapi sebuah cermin yang memperlihatkan bahwa kita tidak sendiri dalam kebingungan dan ketidakpastian ini. Bagi saya pribadi, buku ini adalah pengingat bahwa menjadi dewasa tidak harus menjadi sempurna, jadilah manusia yang cukup dengan terus berjalan, meski belum tahu pasti ke mana arah tujuan kita.[]

 

Penulis :

Muhammad Adrevi Rahmadin, No. HP : 0895326343736, Email : mhammdadrevi@gmail.com

×
Berita Terbaru Update