Notification

×

Iklan

Iklan

Perasaan dan Cerita Kota Bandung dalam Kutipan Pidi Baiq

Senin, 07 Juli 2025 | Juli 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-07T03:57:35Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/dok. pribadi

Perasaan dan cerita kota Bandung dalam kutipan Pidi Baiq sangat melekat pada nuansa emosional dan sejarah yang dimiliki kota tersebut. Kutipan terkenal Pidi Baiq yang terpasang di jembatan penyeberangan (JPO) di Jalan Asia Afrika berbunyi, “Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi”.

 

Kalimat ini menggambarkan bagaimana Bandung bukan hanya sebuah lokasi fisik, tetapi sebuah tempat yang menyimpan kedalaman perasaan dan kenangan, terutama saat kesunyian melanda.

 

Namun yang menjadikan JPO ini unik bukan hanya fungsinya, melainkan karena keterlibatan Pidi Baiq dalam konsep desainnya. Sosok yang dikenal sebagai penulis novel “Dilan”, musisi, dan ilustrator ini menyulap JPO menjadi ruang publik yang berkarakter, humoris, dan penuh makna.

 

Jalan Asia Afrika sendiri adalah kawasan bersejarah yang menjadi saksi berbagai peristiwa penting, termasuk Konferensi Asia-Afrika 1955, dan kini menjadi destinasi wisata dengan bangunan bergaya art deco yang masih terjaga keasliannya.

 

Kutipan Pidi Baiq di lokasi ini menambah dimensi emosional dan kultural, menjadikan jembatan tersebut bukan hanya sebagai sarana penyeberangan, tetapi juga sebagai simbol perasaan dan identitas Bandung.

 

Kutipan ini juga telah menjadi ikon yang menarik banyak pengunjung untuk berfoto dan merasakan kedekatan emosional dengan kota Bandung, sekaligus menginspirasi pengangkatannya ke dalam karya film. Melalui kata-kata Pidi Baiq, Bandung dipandang sebagai kota yang hidup dalam perasaan dan cerita, bukan sekadar ruang geografis, melainkan ruang jiwa yang menyimpan kehangatan dan romantisme khasnya.

 

Singkatnya, karya Pidi Baiq di Jalan Asia Afrika Bandung mengungkapkan perasaan mendalam tentang kota yang penuh sejarah dan keindahan, mengajak siapa saja untuk merasakan Bandung secara emosional dan personal, terutama dalam kesunyian dan keheningan kota.

 

Pidi Baiq juga mengekspresikan Bandung sebagai kota yang penuh dengan cerita dan kenangan manis, yang membuat siapa saja yang pernah singgah di sana merasa seperti pulang ke rumah. kota yang memiliki udara sejuk, keindahan yang memikat, dan suasana yang menenangkan di tengah keramaian, sehingga mudah membuat orang jatuh cinta dan merasa terikat secara emosional.[]

 

Penulis :

Robbi Ikhwannudin, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

×
Berita Terbaru Update