Notification

×

Iklan

Iklan

Etika Islam di Era Modern: Menjembatani Nilai-Nilai Luhur dengan Realitas Kontemporer

Sabtu, 05 Juli 2025 | Juli 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-05T05:14:35Z
abati parfum | Parfum Arab Terbaik

Foto/ILUSTRASI

Ajaran Islam yang berasal dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad selalu relevan di setiap era. Namun, kompleksitas kehidupan modern mengharuskan pemahaman dan penerapan etika Islam yang fleksibel dan kontekstual. Artikel ini akan membahas relevansi etika Islam dalam konteks kontemporer, bersama dengan hikmah, konsep toleransi, dan dalil-dalil relevan.

 

Salah satu prinsip utama etika Islam adalah hikmah atau kemampuan untuk bersikap tegas dalam menghadapi kesulitan. Hikmah menganjurkan kita untuk terus menerus mempertimbangkan konsekuensi dalam tindakan kita, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Di zaman ini yang serba cepat teknologi berkembang pesat dan informasi mudah didapat dan cepat, hikmah menjadi sangat penting.

 

Kita harus waspada dalam memanfaatkan teknologi, menghindari kebocoran informasi yang merugikan, dan mematuhi etika digital. Contohnya, penggunaan media sosial harus diiringi dengan tanggung jawab moral, menghindari fitnah, dan menyebarkan kebaikan. Hikmah juga dibutuhkan dalam menghadapi dilema etika yang kompleks, misalnya dalam bidang bioteknologi atau ekonomi digital, dengan selalu mengedepankan prinsip keadilan dan kemaslahatan umum (Rizka Amelia, dkk : 2025)

 

Islam mengajarkan toleransi dan menghormati perbedaan. Ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi menekankan pentingnya hidup berdampingan secara damai dengan pemeluk agama lain. Di era globalisasi, di mana interaksi antar budaya dan agama semakin intensif, toleransi menjadi sangat penting untuk memupuk perdamaian dan kehormanisan.

 

Toleransi bukan berarti kompromi dengan nilai-nilai dasar Islam, melainkan kemampuan untuk menghargai dan menghormati perbedaan pandangan dan keyakinan. Prinsip ini penting dalam membangun hubungan yang harmonis di masyarakat multikultural, menghindari konflik antar agama, dan menciptakan lingkungan yang inklusif. Toleransi juga menuntut kita untuk bersikap kritis dan bijak dalam menanggapi kritik terhadap Islam, dengan selalu mengedepankan dialog dan argumen yang rasional.

 

Berbagai dalil dalam Al-Quran dan Sunnah mendukung penerapan etika Islam di era modern. Misalnya, ayat-ayat yang menekankan pentingnya kejujuran, keadilan, amanah, dan tanggung jawab sosial pada surah al-maidah ayat 8, allah berfirman:

 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

 

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."  

 

Hadis Nabi yang diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim, nabi bersabda:

 

نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْقَطْعِ، وَقَالَ: أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَفْضَلِ الأَعْمَالِ، وَأَدْوَمِهَا عَلَى الرَّجُلِ، وَحَسَنِ أَدَبِهِ، وَذِكْرِ اللهِ كَثِيرًا؟ قَالُوا بَلَى، قَالَ: صِلَةُ الرَّحِمِ

 

Artinya: Rasulullah SAW melarang memutuskan tali silaturahmi, dan bersabda: “Aku akan memberitahukan kepada kalian amalan yang paling utama, paling berkelanjutan bagi seorang laki-laki, yang paling baik adabnya, dan paling banyak menyebut nama Allah.” Mereka berkata, “Ya, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Menjaga silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

 

Mengajarkan tentang pentingnya menjaga silaturahmi, menghormati orang tua, dan berbuat baik kepada sesama juga menjadi pedoman dalam kehidupan modern. Prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti dalam dunia kerja, politik, dan sosial.

 

Contohnya, kejujuran dalam bisnis, keadilan dalam penegakan hukum, dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan hidup. Penerapan etika Islam yang konsisten akan menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan harmonis (Nashirah Dwi, dkk : 2025). Adapun kesimpulan adalah etika Islam tetap relevan dan bahkan semakin penting di era modern. Dengan pendekatan hikmah, toleransi, dan berpedoman pada dalil-dalil yang relevan, kita dapat menjembatani nilai-nilai luhur Islam dengan realitas kontemporer.

 

Penerapan etika Islam yang kontekstual akan menghasilkan solusi yang bijak dan berkelanjutan bagi berbagai tantangan yang dihadapi umat manusia di era modern. Ini menuntut pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam dan kemampuan untuk mengaplikasikannya secara cerdas dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.[]

 

Penulis :

Ainun Mardiyah, mahasiswi PAI STIT MADANI Yogykarta 

×
Berita Terbaru Update